Buleleng, Balijani.id ~ Pada Jumat (6/9/2024), Posko Pemenangan Relawan untuk Calon Gubernur Bali, Made Muliawan Arya (De Gadjah), dan Cawagub Putu Agus Suradnyana, serta Calon Bupati Buleleng Nyoman Sugawa Korry dan Cawabup Gede Suardana, resmi dibuka di Desa Sambangan, Buleleng. Acara ini dilanjutkan dengan dialog aspirasi bertema “Membangun Bali dan Buleleng Maju Menuju Indonesia Emas” serta pelantikan tim relawan.
Nyoman Sugawa Korry, dalam sambutannya, menekankan pentingnya melanjutkan kebijakan pro-rakyat yang dirintis oleh Made Mangku Pastika saat menjabat sebagai Gubernur Bali.
“Semua kebijakan beliau seperti JKBM, SIMANTRI, Sekolah Bali Mandara, Rumah Sakit Bali Mandara, serta program pengembangan UMKM adalah contoh keberhasilan yang harus kita lanjutkan, sempurnakan, dan kembangkan lebih jauh,” tegas Sugawa.
Salah satu isu besar yang diangkat Sugawa adalah pembangunan Bandara Bali Utara yang saat ini mengalami hambatan serius.
“Kita harus sadari bahwa Bandara Bali Utara bukan lagi sebuah opsi, melainkan keharusan untuk menyelamatkan pariwisata dan menyeimbangkan pembangunan antara Bali Utara dan Selatan. Namun, sangat disayangkan Ketua Umum PDIP secara tegas menolak pembangunan bandara ini di Bali Utara,” ungkapnya.
Sugawa mengungkapkan bahwa penolakan ini bukan sekadar retorika. “Beberapa minggu setelah rilis penolakan tersebut, muncul usulan perubahan Perda Tata Ruang yang menghilangkan pasal terkait Bandara Bali Utara dari RTRWP Bali,” tambahnya. Hal ini dianggapnya sebagai tantangan besar untuk memperjuangkan aspirasi masyarakat Buleleng.
Dengan usaha keras, Sugawa dan pihaknya berhasil mempertahankan pasal terkait pembangunan Bandara Bali Utara di Perda RTRWP Bali.
“Ini sebuah kemenangan kecil, namun sangat penting. Jika pasal ini hilang, siapa pun gubernurnya, bupati, atau pemimpin lokal mana pun, akan kesulitan mewujudkan bandara ini tanpa harus merombak Perda,” lanjut Sugawa, yang disambut tepuk tangan meriah dari para hadirin.
Sugawa juga menyoroti dampak kemacetan parah di kawasan selatan Bali, terutama di Bandara Ngurah Rai yang hampir mencapai kapasitas maksimal 25 juta penumpang per tahun.
“Risiko kemacetan yang tidak tertangani ini menjadi promosi negatif bagi pariwisata kita, apalagi dengan kejadian wisatawan terlambat naik pesawat akibat macet yang viral di media sosial,” paparnya.
Untuk itu, Sugawa mengajak masyarakat Buleleng agar mendukung calon dari KIM Plus, yang secara tegas mendukung pembangunan Bandara Bali Utara.
“Jika kita ingin bandara ini berdiri, pilihlah calon di luar PDIP, seperti Made Muliawan Arya dan Agus Suradnyana sebagai calon gubernur dan wakil gubernur, serta saya, Nyoman Sugawa Korry, bersama Gede Suardana sebagai calon bupati dan wakil bupati Buleleng,” tegasnya.
Selain bandara, Sugawa juga menekankan pentingnya investasi besar untuk memajukan ekonomi Buleleng.
“Bandara Bali Utara, pengembangan kawasan Pelabuhan Celukan Bawang, serta investasi dalam sektor pertanian, perikanan, dan peternakan adalah tiga hal besar yang harus didorong,” ungkapnya.
Di sektor pendidikan, Sugawa juga berkomitmen menjadikan Singaraja sebagai kota pendidikan yang nyata.
“Kita perlu merancang grand design untuk menciptakan kelayakan fasilitas pendidikan, seperti perpustakaan dan ruang belajar terbuka,” katanya.
Menutup sambutannya, Sugawa menyampaikan kesiapan dirinya dan Gede Suardana untuk berdebat secara publik terkait visi mereka untuk memajukan Buleleng.
“Kami siap kapan saja, di mana saja, untuk berdebat tentang pembangunan Buleleng,” pungkasnya, dengan penuh semangat.
[ Reporter : Sarjana ]