Buleleng, Balijani.id ~ Ketua Relawan Nyame Gibran Bali Dewa Nyoman Sukrawan menggelar acara pemberian makanan sehat di SD Negeri 2 Bungkulan, Buleleng, Jumat (2/8/2024). Program ini merupakan bagian dari inisiatif Prabowo-Gibran yang bertujuan meningkatkan gizi anak-anak sekolah.
Kegiatan tersebut mendapat apresiasi dari Disdikpora Provinsi Bali, yang diwakili oleh Dr. Ketut Ngurah Boy Jaya Wibawa, Kapolres Buleleng AKBP Ida Bagus Widwan Sutadi, S.I.K, M.H, Kapolsek Sawan dan juga Semeton Gibran Bali
Dr. Ketut Ngurah Boy mengatakan “Kami sangat mengapresiasi program ini yang digagas oleh Relawan Nyampe Gibran Bali, Dewa Nyoman Sukrawan. Uji coba makanan gratis ini merupakan program berkelanjutan yang akan terus kami dukung,” ujar Dr. Ketut Ngurah Boy
Program ini adalah yang pertama di Bali dan bertujuan memastikan anak-anak di Bungkulan mendapatkan makanan bergizi sehingga mereka bisa lebih fokus dalam proses belajar mengajar. Dr. Ketut Ngurah Boy berharap program ini terus berlanjut dengan dukungan kreatif dan inovatif dari Dewa Sukrawan dan timnya.
Dewa Sukrawan, Ketua Relawan Nyame Gibran Bali, Ketika di wawancarai redaksi Balijani.id menjelaskan bahwa uji coba makan siang gratis telah dilakukan di beberapa SD sejak 1 Agustus, termasuk di SD 4 Sukasada, SD 210 Bulan, dan SD 50 Bulan.
“Program ini akan berlanjut khususnya di SD 4 untuk semester pertama selama satu bulan. Tujuannya adalah mengawal program pemerintah yang akan datang, memberikan makan siang gratis kepada siswa,” ungkap Dewa Sukrawan.
Menurutnya, proses pelaksanaan berjalan lancar dengan anak-anak menerima makanan bergizi yang terdiri dari nasi, lauk-pauk, sayur, susu, dan buah, sesuai dengan konsep 4 sehat 5 sempurna. Makanan diantar ke sekolah-sekolah dengan baik dan lancar.
Kerjasama dengan UMKM setempat juga menjadi kunci keberhasilan program ini, dengan jarak maksimal 100 meter dari sekolah untuk menjaga kualitas makanan. Setiap porsi makanan, termasuk susu, dihargai sekitar 14.800 rupiah.
Dewa Sukrawan menekankan pentingnya kebersihan dan ketepatan waktu dalam penyediaan makanan. Selain itu, UMKM setempat didorong untuk berinovasi dan membantu pelaksanaan program ini, yang juga membuka lapangan pekerjaan.
Ke depan, program ini akan memprioritaskan sekolah-sekolah di daerah terpencil, dengan tiga wilayah fokus: pantai, tengah, dan pegunungan, agar semua anak bisa menikmati makanan sehat tepat waktu. Dewa Sukrawan dan timnya akan menggunakan data dari pemerintah kabupaten untuk menentukan sekolah-sekolah yang memerlukan bantuan.
Dengan komitmen tinggi, Dewa Sukrawan berharap program makan sehat ini menjadi solusi bagi daerah yang memiliki banyak siswa kurang mampu dan memastikan bahwa setiap anak di Indonesia mendapatkan gizi terbaik untuk masa depan yang lebih cerah.
[ Reporter : Sarjana ]