Buleleng, Balijani.id ~ Calon Bupati Buleleng Dr. I Nyoman Sugawa Korry Nomor Urut 1 di tengah kesibukan kampanye ikuti acara Paruman di Desa Banyuatis, sebelum acara Paruman dilakukan acara mebat di Arena Arya Gajah Pare Desa Banyuatis, Minggu ( 6/10/2024 )
“Dr. Sugawa Korry mengatakan Mebat adalah tradisi memasak bersama yang merupakan salah satu budaya sering dilakukan masyarakat desa Banyuatis dan juga masyarakat Bali, Tradisi ini dilakukan dalam berbagai kegiatan, terutama saat membuat masakan khas Bali seperti lawar. Mebat juga bisa disebut ngebat”, Ucap Sugawa Korry Calon Bupati Buleleng Nomor Urut 1
“Mebat merupakan tradisi yang mengutamakan gotong royong. Dalam proses mebat, warga laki-laki akan berkumpul untuk membawa pisau besar yang disebut blakas atau golok. Mereka akan membuat bumbu sambil tikarbpikuran bersama krama atau masyarakat memasak hidangan dan makan bersama krama dan masyarakat”, ujar Sugawa Korry.
Menurut Sugawa Korry Mebat merupakan sarana interaksi sosial dalam kehidupan masyarakat Bali. Tradisi ini juga mencerminkan konsep Tri Hita Karana dalam ajaran Agama Hindu, yaitu menjaga hubungan dengan Tuhan, alam, dan sesama.
Dalam tradisi mebat, biasanya akan diawali dengan suara kulkul. Irama suara kulkul yang berbeda akan membuat warga datang untuk membantu keperluan yang punya hajatan
[ Reporter : Sarjana ]
