Denpasar, Balijani.id ~ I Gede Agus Sugiarta, perwakilan generasi muda Desa Pemuteran, Bali Barat, menyampaikan kekhawatirannya terhadap ancaman mafia tanah yang mengancam keberlanjutan tanah dan kekayaan alam desa mereka. Dalam audiensi Pimpinan DPRD, Fraksi Partai Gerindra dan anggota DPRD Provinsi Bali , ia menegaskan pentingnya upaya serius untuk melindungi aset desa dari tangan-tangan tidak bertanggung jawab.
“Desa kami sangat kaya. Kami punya pegunungan di selatan, laut yang indah di utara, bahkan pernah mendapat penghargaan atas pengelolaan terumbu karang. Tapi sekarang, ancaman ini bisa merenggut semua yang kami miliki,” ujar Agus.
Sebagai pelaku pariwisata sejak 2009, Agus menilai potensi wisata Desa Pemuteran luar biasa. Dengan pasir putih dan hitam serta ekosistem alam yang unik, desa ini menjadi salah satu destinasi unggulan di Bali Barat. Namun, konflik tanah yang melibatkan oknum mafia dinilai bisa menghancurkan masa depan desa dan generasi berikutnya.
“Yang saya takutkan, anak cucu kami nanti tidak bisa lagi menikmati indahnya Desa Pemuteran. Mafia tanah ini bisa memanfaatkan masyarakat yang mudah terpengaruh untuk menyerahkan tanah mereka,” tegasnya.
Agus juga menyoroti pemberitaan terkait praktik “belah semangka” yang dianggap merugikan masyarakat desa. Ia mendesak anggota dewan untuk segera bertindak sebelum dampaknya semakin meluas dan tidak terkendali.
Perjuangan generasi muda Desa Pemuteran ini menjadi sorotan, menunjukkan betapa pentingnya peran pemerintah dalam melindungi hak-hak masyarakat lokal serta menjaga kekayaan alam dan budaya Bali.
[ Reporter : Sarjana ]
