Oleh : Dominggus Lak, apu S.Pd. Guru SMA Negeri Kokbaun
Nusa Tenggara Timor, Balijani.id –
Pendidikan adalah suatu interaksi manusia antara pendidik atau guru dengan anak didik atau siswa yang dapat menunjang pengembangan manusia, seutuhnya yang berorientasi pada nilai-nilai dan pelestarian serta pengembangan kebudayaan yang berhubungan dengan usaha-usaha pengembangan manusia tersebut.
Pendidikan di pandang sebagai sala satu faktor utama yang menentukan pertumbuhan, ekonomi, yaitu melalui peningkatan produktifitas tenaga kerja terdidik.
Di samping itu, pendidikan di pandang mempunyai peranan penting dalam menjamin perkembangan dan kelangsungan bangsa, kualitas pendidikan dapat diketahui dari dua hal yaitu : kualitas proses dan produk Pendidikan dikatakan berkualitas apabila terjadi pelanggaran pembelajaran yang efektif dan efesien dengan melibatkan semua komponen – komponen pendidikan seperti mencakup tujuan pembelajaran, guru dan peserta didik, bahan pelajaran, strategi, atau metode belajar mengajar, alat dan sumber pembelajaran serta evaluasi.
Namun untuk menciptakan pendidikan yang efektif yang sangat sulit. Salah satu masalah
yang mendasar dalam dunia pendidikan adalah bagaimana usaha untuk meningkatkan proses belajar mengajar sehingga memperoleh hasil yang efektif dan efisien, tidak terkecuali pada pelajaran sejarah merupakan suatu yang tidak masuk akal atau tidak mungkin sama sekali, karena pelajaran sejarah bukan sebagai dasar ilmu pengetahuan, bahkan sangat mengaburkan konsep dan prinsip sejarah pada hal Bangsa manapun di dunia, tidak pernah ada suatu bangsa melakukan suatu bangsa melupakan sejarah bangsanya.
Asal – Usul dan perjuangan mereka untuk hidup dan merdeka karena sejarah merupakan satu bagian dari kelompok ilmu yang berdiri sendiri, tujuan yang luhur dari sejarah adalah menamakan semangat kebangsaan, cinta tanah air bangsa dan negara, serta pengajaran sejarah merupakan sumber inspirasi terhadap hubungan antara Bangsa dan Negara, sehingga anak memahami bahwa ia merupakan bagian dari masyarakat negara di dunia.
Dalam proses pembelajaran sejarah di kelas X IPS misalnya: di ketahui siswa dalam belajar sejarah justru sangat rendah dan lebih banyak membuat siswa menjadi bosan. Hal ini terlihat dari aktivitas siswa selama KBM berjalan siswa banyak bercerita sendiri dengan temannya dan ada siswa yang mengerjakan tugas mata pelajaran lain sewaktu gurunya menerangkan penyediaan buku- buku pelajaran sejarah yang selama ini ternyata kurang efektif.
Karena lebih bersifat memberikan materi instan tentang fakta sejarah kepada siswa dari pada memberikan daya kreatif siswa untuk memahami sebuah peristiwa sejarah.
Bagaimana sebuah fakta sejarah muncul, dan narasi sejarah disajikan akibatnya siswa tidak dapat terlarut dalam sebuah narasi sejarah,sehingga siswa bosan membaca teks sejarah disekolah. Siswa juga jarang untuk diajak berdialog tentang bagaimana sebuah karya sejarah dalam periode tertentu muncul.
Untuk itu, pengajaran sejarah yang hendak mewujudkan inti dan tujuannya maka perlu dibuat menarik pengembangan daya tarik pelajaran sejarah terutama pada pendidik sejarah, sebab di tangan pendidik sejarah akan tampak jiwa sejarah itu.
Sebab Minat belajar peserta didik sangat menentukan, solusi
1. Dengan Metode pembelajaran Diskusi dalam pembelajaran sejarah melalui 3 tahapan yaitu: 1. Pemilihan Topik, pembelajaran kelompok,presentase kelompok agar membentuk kelompok didalam kelas X, satu kelompok terdiri dari 3-5 orang untuk mendiskusikan hasil belajar siswa dan menentukan topik pembelajaran sejarah tentang memahami konsep berpikir kronologis di akronik, sinkronik,
2. Setelah kelompok mempresentasikan hasil diskusi dari topik di atas, dapat disimpulkan bahwa melalui hasil belajar penggunaan metode pembelajaran diskusi ini ada peningkatan belajar dari siswa terhadap mata pelajaran sejarah di kelas X .
Saya sebagai guru mata pelajaran sejarah disarankan dan di harapkan agar seluruh siswa/siswa tetap membaca buku,dari semua mata pelajaran yang bapak ibu guru sudah di berikan kepada siswa agar lebih giat belajar,membaca, menulis dan rajin masuk sekolah sehingga cara berpikir dan belajar anda lebih berkualitas,dan semangat juang siswa dapat bertambah, agar prestasi lebih meningkat pada semester yang akan datang,dan memperoleh prestasi yang jauh lebih bagus lagi.
Hasil belajar siswa dari kelas X SMA N Kokbaun meningkat dengan menggunakan metode penerapan model pembelajaran Diskusi hal tersebut dapat di tunjukan dengan adanya rata – rata yaitu pada tes awal pra tindakan rata -rata sebesar 72,18.
Aktifitas saya sebagai guru selama proses pembelajaran dengan menggunakan metode diskusi kelompok pada siswa maka ada peningkatan belajar terhadap siswa.
Jitro/020 NTT
