Berita Sarin Gumi Nusantara
RedaksiIndeks
News  

Adik Korban TPPO Asal Bali Harapkan Bantuan Pemerintah untuk Pemulangan sang Kakak Kadek Agus Ariawan

Buleleng, Balijani.id ~ Adik Kadek Agus Ariawan, korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) asal Bali, mengungkapkan kekhawatirannya terhadap kondisi Kakaknya yang kini terlantar di Thailand. Ketut Alit mengungkapkan bahwa Kakaknya sempat mengirim pesan singkat melalui WhatsApp, memberi tahu keluarga bahwa ia sudah bekerja di Thailand, namun ditahan oleh perusahaan yang memberangkatkannya.

“kakak saya, Alit, bilang kalau dia sekarang di Thailand, sudah bekerja, tapi perusahaan di sana tidak memperbolehkannya keluar dan menahan haknya. Bahkan, dia disuruh bertanya kepada pihak yang memberangkatkannya tentang cara mengirim uang ke Indonesia untuk keluarga,” ungkap Kadek Agus, saat ditemui media Balijani.id, Kamis (17/10).

Menurut Agus, setelah berkomunikasi dengan pihak yang memberangkatkan, tidak ada jawaban yang jelas terkait hak-hak kakaknya. Orang tersebut hanya mengatakan bahwa Alit diberangkatkan secara pribadi, tanpa ada jaminan dari lembaga resmi.

“Pihak yang memberangkatkan hanya bilang bahwa dia tidak bertanggung jawab lagi karena sudah putus kontak. Ini sangat membingungkan kami,” tambahnya.

Agus juga menyebut bahwa Alit dan teman-temannya sempat ‘kabur’ dari bandara di Myanmar sebelum akhirnya sampai di Thailand. Namun, makna “kabur” ini tidak sepenuhnya dimengerti oleh keluarga karena Alit baru pertama kali pergi ke luar negeri.

Keluarga kini berharap adanya perhatian dan bantuan dari pemerintah untuk memulangkan Alit dan korban-korban TPPO lainnya.

“Saya berharap pemerintah, khususnya Pak Prabowo, bisa membantu proses pemulangan ini, bukan hanya untuk adik saya tapi juga untuk korban-korban lain yang terlantar di luar negeri,” kata Agus.

Selain itu, pihak keluarga juga telah melakukan upaya hukum dengan meminta pendampingan ke kantor hukum setempat dan berencana melaporkan kejadian ini kepada pihak kepolisian.

Kasus ini menjadi perhatian serius bagi masyarakat, khususnya keluarga korban, yang berharap agar ada solusi segera untuk memulangkan korban-korban TPPO dari negara-negara asing.

[ Reporter : Sarjana ]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *