Berita Sarin Gumi Nusantara
RedaksiIndeks
News  

Universitas Panji Sakti Dorong Desa Julah Jadi Sentra Penangkar Bibit Unggulan di Bali Utara

Buleleng, Balijani.id ~ Universitas Panji Sakti Singaraja melalui tim pelaksana Program Kemitraan Masyarakat (PkM) Bersama penangkar bibit mantapkan Desa Julah sebagai sentra penangkar bibit tanaman di Bali Utara.

Melalui PkM Penangkar Bibit Tanaman di Kelompok Petani Sumur Pompa “Tirta Sedana Murti) Desa Julah, Dr. Ir. Putu Suwardike, MP., Dr. I Gede Sandiasa, S.Sos., M.Si. dan Gede Arnawa, SE., M.MA mentroduksikan Ipteks produksi bibit tanaman bermutu, penentuan harga pokok produksi bibit dan pembinaan manajemen kelompok. Program yang didanai oleh Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRTPM) Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi tahun anggaran 2024 ini bertujuan untuk mendorong penerapan green economy di Desa Julah.

Pada pelaksanaan kegiatan kelima, tanggal 20 September 2024 telah dilaksanakan penyerahan alat pelatihan dan pendampingan berupa 4 unit mesin semprot untuk pemeliharaan tanaman, 18 unit grafting tool set untuk meningkatkan kapasitas produksi bibit para penangkar, 11 unit alat pengoker bibit, 29 unit alat perangkap telebo (kumbang dewasa hama gayas) dan beberapa peralatan pendukung lainnya. Serah terima alat dilakukan di Balai Kelompok mitra, diterima oleh Ketua Kelompok Bapak Ketut Sarinta, disaksikan oleh Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Universitas Panji Sakti Singaraja; Koordinat PPL Kecamatan Tejakula, dan PPL Wilayah Binaan Desa Julah.Pendampingan di lapangan dilakukan untuk memastikan Iptek diterapkan dengan tepat oleh peserta.

Tata cara produksi bibit digali dari pengalaman penangkar bibit dalam memproduksi bibit tanaman selama ini. Tata cara pembibitan tanaman berdasarkan pengalaman penangkar dipadukan dengan teori produksi bibit dan regulasi terkait tuangkan dalam Standar Operasional Prosedur Produksi Bibit Tanaman Bermutu. SOP yang disepakati akan menjadi pedoman Bersama para penangkar bibit di Kelompok Petani Sumur Pompa “Tirta Sedana Murti” dalam memproduksi bibit tanaman.

Uji coba pemasangan alat perangkap telebo dilakukan di lahan penangkaran petani milik Bapak Gede Deana, dan akan dilanjutkan di lahan petani penangkar bibit

anggota kelompok mitra. Biasanya telebo akan mulai muncul pada awal musim penghujan. Mengingat karakternya tertarik pada sinar pada malam hari, maka telebo akan mendatangi sinar dari bola lampu yang dipasang di atas perangkap, kemudian telebo terperosok dalam perangkap yang bagian bawahnya sudah ditempatkan ember berisi air. Penangkapan telebo diharapkan dapat mengurangi intensitas serangan hama gayas karena setiap ekor telebo rata-rata bertelus sebanyak 40 butir. Telur menetas menjadi larva (ulat) gayas yang merusak tanaman penangkar bibit, dengan cara memakan bagian tanaman di bawah permukaan tanah, seperti akar dan bonggol sehingga tanaman menjadi layu dan mati.

“Dr. Ir. Putu Suardika Sebagai Ketua Kelompok mengatakan Desa Julah memiliki potensi besar menjadi sentra penangkar bibit yang sukses di Bali Utara,” ungkap Dr.Putu Suwardike”

“Ditambahkan Gede Arnawa, SE,M.MA juga soroti Manfaat Program Secara Lebih Konkrit akan dampak langsung program bagi masyarakat dan lingkungan, misalnya dengan contoh spesifik: Program ini tidak hanya meningkatkan produksi bibit, tetapi juga membantu petani setempat untuk lebih mandiri dalam menjaga kualitas tanaman mereka,” tambah Gede Arnawa, SE., M.MA.”

“Data atau Fakta Pendukung, Misalnya, berapa banyak bibit yang sudah diproduksi atau dampak ekonomi yang diperkirakan. Bisa juga menambahkan data tentang permasalahan sebelumnya, seperti tingkat kerusakan tanaman oleh hama telebo sebelum program ini”

“Sementara Dr. Gede Sandiasa Soroti Aspek Teknologi yang Diterapkan bahwasannya lebih mendalam bagaimana teknologi baru seperti perangkap telebo atau grafting tool set memberikan manfaat yang signifikan. Ini bisa menambah daya tarik bagi pembaca yang tertarik pada inovasi teknologi pertanian: Dengan teknologi grafting tool set yang kami perkenalkan, petani bisa meningkatkan produktivitas hingga 50%,” ujar Dr. I Gede Sandiasa”

“Hal tersebut Ketut Sarinta Penangkar bibit Ke depan, kami berharap Desa Julah tidak hanya menjadi sentra penangkar bibit di Bali Utara, tetapi juga mampu memenuhi kebutuhan bibit berkualitas untuk seluruh Bali,” kata Bapak Ketut Sarinta.”

Dengan penambahan elemen-elemen ini, berita akan terasa lebih hidup, informatif, dan memikat bagi pembaca.

[ Editor : Sarjana ]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *