Berita Sarin Gumi Nusantara
RedaksiIndeks
News  

Sugawa Korry Dorong Solusi Kenaikan Gaji Kepala Desa dan Peningkatan Ekonomi di Buleleng

Buleleng, Balijani.id ~ Dr. Sugawa Korry Bacalon Bupati Buleleng menyampaikan keprihatinannya terkait rendahnya gaji Kepala Desa/Perbekel di Buleleng, yang menurutnya sangat memprihatinkan. Ia mengungkapkan bahwa gaji kepala desa di Buleleng hanya sekitar Rp4,5 juta sebelum pajak, dan setelah dipotong pajak, gaji bersihnya berkisar di angka Rp3,9 juta. Sugawa menegaskan bahwa hal ini telah berlangsung selama bertahun-tahun tanpa ada perubahan berarti.

“Kami prihatin, setelah kami pelajari data, ternyata gaji kepala desa di Buleleng ini yang paling kecil di antara kabupaten/kota se-Bali. Ini bukan masalah politik atau Pilkada, tetapi soal penghargaan terhadap kepala desa yang tugasnya sangat berat,” ujar Sugawa Korry usai menjadi narasumber dalam Diskusi Ilmiah Unipas Singaraja.

Sugawa Korry menilai, dengan gaji serendah itu, seolah-olah kepala desa dipaksa untuk melakukan tindakan korupsi demi memenuhi kebutuhan hidup. Ia menyayangkan bahwa penghasilan yang diberikan tidak sebanding dengan tanggung jawab yang diemban oleh Kepala Desa/Perbekel, seperti melayani masyarakat secara langsung dengan beragam permasalahan kompleks yang dihadapi setiap hari.

“Kepala Desa / Perbekel itu tanggung jawabnya besar. Mulai dari hal-hal kecil seperti nyamuk hingga persoalan besar yang dihadapi masyarakat. Bagaimana mungkin mereka bisa bekerja dengan baik jika hanya digaji segitu? Itu seperti menyuruh mereka untuk korupsi,” tegas Sugawa.

Sugawa Korry juga menyatakan bahwa pihaknya bersama tim telah melakukan kajian, dan berpendapat bahwa idealnya gaji kepala desa harus mencapai minimal Rp10 juta, khususnya untuk desa terkecil. Desa dengan jumlah penduduk yang lebih besar atau wilayah yang lebih luas tentu harus mendapatkan kajian lebih lanjut terkait peningkatan gaji tersebut.

“Kami akan mengatur regulasi yang sesuai dengan peraturan Bupati, dan hal ini harus segera dibahas dengan pihak-pihak terkait seperti Kejaksaan dan BPK agar tidak melanggar hukum. Penghargaan terhadap kepala desa harus menjadi perhatian utama,” tambahnya.

Tidak hanya masalah gaji, Sugawa juga menyoroti pentingnya membuka pasar bagi produk pertanian untuk meningkatkan pendapatan petani. Ia menekankan bahwa pemerintah harus membantu membuka pasar-pasar baru, baik untuk konsumsi dalam negeri, antar-pulau, maupun industri pengolahan, agar harga produk pertanian seperti durian dan porang bisa stabil dan menguntungkan petani.

Sugawa Korry menutup pernyataannya dengan mengingatkan bahwa sektor pertanian di Bali memegang peran penting dalam perekonomian daerah. Ia berharap sektor pertanian dapat terus dijaga dan diperkuat, serta kepala desa sebagai ujung tombak pemerintahan desa dapat diberikan penghargaan yang layak atas kerja keras mereka.

“Kita harus berani memperbaiki sistem yang ada agar para kepala desa dan petani bisa lebih sejahtera. Ini bukan hanya tentang penghasilan, tapi tentang masa depan daerah kita,” pungkas Sugawa.

[ Reporter : Sarjana ]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *