Singaraja, Balijani.id ~ Kolam Permandian Air Sanih Banjar Dinas Sanih, Desa Bukti, Kecamatan Kubutambahan, Buleleng, Bali, nyaris makan korban jiwa, Minggu (15/1/2023).
Pengunjung yang nyaris menjadi korban Kolam Air Sanih adalah Kadek Sukarada, 14, pelajar, asal Banjar Dinas Selulung Timur, Desa Belantih, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli.
Informasi yang dikumpulkan media ini lokasi kejadian bahwa kejadian itu terjadi Minggu (15/1/2023) sekitar pukul 12.00. Kala itu, korban Sukarada datang ke objek wisata Kolam Air Sanih bersama keluarganya termasuk orangtuanya Made Selamat, 45.
Sekira pukul 12.00 wita datang satu keluarga pengunjung Kolam Air Sanih dari Banjar Dinas Selulung Timur, Desa Blantih, Kecamatan Kintamani, Bangli. Kemudian keluarga tersebut mandi di kolam besar sebelah timur. Korban Kadek Sukarada menceburkan diri ke kolam besar yang dalamnya kurang lebih 2 meter, kemudian anak tersebut tidak muncul kepermukaan,” cerita sejumlah saksi mata di TKP.
Untung korban segera dibantu oleh Abigara, 19, warga Desa Lokapaksa, Kecamatan Seririt, Kabupaten Buleleng. Abigra kala itu sedang menyelam dan melihat korban posisi di dalam air.
“Abigra mengangkat korban dari dalam air dan diberi pertolongan pertama,” sambung para saksi mata.
Informasi itu dibenarkan Kasi Humas Polres Buleleng AKP Gede Sumarjaya, SH, MH.
“Setelah dilakukan pertolongan pertama oleh Abigara, korban mengeluarkan air dari mulut dan muntah-muntah kemudian korban sadarkan diri,” cerita Sumarjaya.
Sumarjaya menceritakan bahwa atas inisiatif dari Bhabinkamtibmas sehingga korban pun dirujuk korban ke RSUD Buleleng di Singaraja.
“Korban dalam keadaan selamat dan masih menjalani rawat inap di RSUD Buleleng,” jelas Sumarjaya.
Sejumlah pengunjung mengelukan keamanan, keselamatan dan kenyamanan di kolam itu. Ini lantaran, menurut mereka, pengelola kolam tidak memasang tanda kedalaman kolam serta tidak ada pengawas dan pemandu sehingga pengunjung tidak mengetahui secara pasti bagian kolam yang dalam dan dangkal.
“Harusnya ada tanda kedalaman kolam serta pengawas dan pemandu dari pengelola. Selama ini kan tidak ada pengawas dan pemandu dari dari pengelolaan sehingga pengunjung tidak tahu bagian kolam yang dalam dan yang dangkal,” keluh Linda, salah satu pengunjung.
[ BJ/TIM ]