Denpasar, Balijani.id – Akibat setrika uap bocor, rumah milik Imam, Jl. Drupadi XIV Desa Sumerta Kelod, Denpasar Timur, Bali, Sabtu (5/3) pukul 13.35 Wita.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (Kaban BPBD) Kota Denpasar IB Joni Ariwibawa, mengatakan, obyek yang terbakar dapur, ruang makan dan kamar mandi dengan kerugian diprediksi Rp50 juta.
Informasi kebakaran diterima dari Krisyanto pukul 13.30 Wita. Setelah mengasesmen dan mengecek tempat kejadian ditangani dan mengerahkan Tim Pemadam Kebakaran (Damkar) Pos Induk BPBD Kota Denpasar, Pos Juanda Renon dan Tim TRC BPBD merapat ke TKP (tempat kejadian perkara) untuk memadamkan api.
”Petugas kami dari Pos Juanda, Pos Induk BPBD berjibaku memadamkan api selama 30 menit lebih. Tidak ada korban jiwa dalam kebakaran tersebut,’’ kata Joni Ariwibawa.
Ia mengaku, di musim hujan terus terjadi kebakaran akibat korsleting listrik. Selain aliran listrik kena air hujan memicu percikan api bisa menyulut kebakaran. Apalagi instalasi listrik yang terpasang tidak standar dan kurang bagus.
Masyarakat diminta hati-hati saat menyambung kabel dan harus memakai kabel standar. Pasalnya, dari Januari hingga awal Maret 2022 ini sudah terjadi tiga kebakaran.
”Meskipun hujan terus mengguyur Kota Denpasar, tidak menutup kemungkinan terjadi kebakaran karena banyak sambungan kabel kurang bagus,’’ ujarnya.
Joni Ariwibawa berharap, instalasi listrik lama atau sambungan kabel terlalu banyak tidak sesuai standar PLN mendapat perhatian dari masyarakat. Kalau ada kabel listrik tidak sesuai segera diganti guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, seperti terjadi kebakaran.
Ia berharap penyambungan kabel terlalu banyak agar diperhatikan agar tidak korsleting. Stop kontak dan meteran listrik kena air bisa mengeluarkan percikan api dan meledak.
”Kami minta masyarakat memperhatikan sambungan listrik tidak standar. Begitu juga rumah bocor segera diperbaiki agar air hujan tidak mengenai isntalasi listrik yang ada,’’ pinta mantan Camat Denpasar Barat ini.
Joni Ariwibawa mengimbau masyarakat tetap waspada di musim hujan dan tempat yang sebelumnya tidak terjadi bencana kemungkinan bisa melanda. Seperti banjir, air bah dan rob naiknya air laut ke daratan sehingga banjir disekitar pantai. Termasuk saluran air tersumbat sampah bisa banjir karena air meluap ke jalan dan pemukiman.
”Kami berharap masyarakat memperhatikan lingkungan masing-masing agar tidak ada sampah yang menyumbat saluran air. Kalau ada sampah menghambat saluran air agar dibersihkan,’’ harapnya.
Selain menangani kebakaran rumah warga, kata Joni Ariwibawa, pihaknya juga menangani kecelakaan lalu-lintas perempatan Jl. Buluh Indah-Jl. Cargo Denpasar dan mengevakuasi tiga pasien sakit dengan mengerahkan ambulans.
”Kami minta masyarakat di musim hujan hati-hati keluar rumah atau berkendara. Kalau hujan deras dan angin kencang disertai petir lebih baik tidak keluar rumah guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan,’’ pedan Joni Ariwibawa. (002/Red)