Denpasar, Balijani.id ~ Isu bahwa Tol Mengwi-Gilimanuk mangkrak kembali dihembuskan oleh pihak-pihak yang pesimis terhadap kemajuan infrastruktur di Bali. Padahal, fakta berbicara sebaliknya! Proyek ini tidak pernah dihentikan, tidak mangkrak, dan tetap berlanjut sesuai rencana. Pemerintah pusat sudah getok palu bahwa jalan tol ini harus terealisasi, bahkan dengan skema pendanaan yang sudah disiapkan sejak awal.
Masyarakat Bali harus tahu bahwa proyek ini bukan sekadar wacana, melainkan sudah berada dalam tahap lelang dan konstruksi. Bahkan, Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN) sudah mengalokasikan Rp 500 miliar untuk pembebasan lahan tahun 2025. Ini bukti konkret bahwa proyek ini tetap berjalan dan tidak terhenti, seperti yang didengungkan oleh mereka yang ingin menghambat pembangunan Bali!
Tol Mengwi-Gilimanuk bukan proyek sembarangan. Ini adalah Proyek Strategis Nasional (PSN) yang ditetapkan melalui Peraturan Menteri Koordinator Perekonomian Nomor 12 Tahun 2024. Artinya, proyek ini mendapat prioritas dari pemerintah pusat karena memiliki dampak ekonomi yang sangat besar bagi Bali dan Indonesia secara keseluruhan.
Wakil Menteri PUPR, Diana Kusumastuti, sudah menegaskan bahwa proyek ini tetap lanjut meskipun ada kebijakan efisiensi anggaran di era Presiden Prabowo. Kenapa? Karena jalan tol ini bukan sekadar proyek infrastruktur biasa, tetapi jalan tol penghubung utama antara Bali dan Jawa yang akan menggerakkan ekonomi kawasan.
Sejak 10 September 2022, proyek ini sudah dimulai dengan peletakan batu pertama di Kecamatan Pekutatan, Jembrana. Jalan tol ini memiliki panjang 96,84 km dengan total investasi mencapai Rp 26,31 triliun. Awalnya, pemerintah berencana memberikan dukungan penuh, namun kemudian disesuaikan menjadi 10% dukungan dari APBN, sementara sisanya dibiayai melalui skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).
Dengan skema ini, proyek tetap bisa berjalan meskipun ada kebijakan penghematan anggaran di pemerintahan baru. Jadi, tidak ada alasan untuk menghentikan proyek ini!
Saat ini, perjalanan dari Denpasar ke Gilimanuk memakan waktu 4-5 jam. Dengan adanya tol ini, waktu tempuh bisa dipangkas menjadi hanya 1,5 jam! Ini akan sangat menguntungkan bagi industri logistik, pariwisata, dan pergerakan barang serta orang antara Bali dan Jawa.
Salah satu alasan utama proyek ini tetap berjalan adalah karena akan menjadi akses utama menuju Bandara Bali Utara yang sedang direncanakan. Tanpa tol ini, akses ke Bali Utara akan tetap lambat dan sulit, sehingga pertumbuhan ekonomi di wilayah tersebut akan tertinggal.
Tol Mengwi-Gilimanuk tidak hanya mempersingkat waktu tempuh, tetapi juga akan menghidupkan sektor ekonomi di Bali Barat, yang selama ini tertinggal dibandingkan dengan Denpasar dan Badung. Pertumbuhan ekonomi di Jembrana dan Tabanan akan meningkat pesat dengan adanya infrastruktur yang memadai.
Tol Mengwi-Gilimanuk sudah getok palu, pendanaannya sudah disiapkan, dan pembangunannya sudah berjalan. Pemerintah pusat dan daerah sudah berkomitmen penuh untuk merealisasikan proyek ini karena manfaatnya yang sangat besar bagi Bali. Masyarakat Bali tidak boleh termakan hoaks! Proyek ini bukan sekadar janji kosong, tetapi sudah dalam tahap eksekusi.
[ Reporter : Sarjana ]