Jakarta, Balijani.id ~ Ketua Umum Garda Tipikor Indonesia (GTI), Panca Dwikora A Soekarno, menegaskan dukungannya terhadap langkah-langkah penegakan hukum terkait kasus dugaan mafia tanah negara di Bukit Ser, Desa Pemuteran, Kabupaten Buleleng. Ia menyatakan bahwa pihaknya bersama DPC GTI Buleleng akan terus mengawal kasus ini hingga selesai
“Kami sangat mengapresiasi upaya Ketua DPC Buleleng Gede Budiasa dalam mengusut kasus ini. Dari DPP, kami akan mendukung penuh dan memastikan kasus mafia tanah ini diusut hingga tuntas,” ujar Panca usai menyerahkan laporan ke Kejaksaan Agung RI, Selasa (3/12)
Panca Dwikora menegaskan, jika terdapat pejabat yang terlibat dalam kasus ini, maka harus segera ditindak sesuai hukum yang berlaku.
“Kalau memang ada pejabat yang terbukti terlibat, tidak salahnya kita jerat pidana. Ini langkah penting untuk memberantas mafia tanah negara yang menjadi kejahatan luar biasa,” tegasnya.
Ia juga menyebut, Kejaksaan Agung menyatakan komitmennya untuk mengawal kasus ini.
“Dari pertemuan tadi, pihak Kejagung siap membedah kasus ini dan menindaklanjuti laporan yang kami sampaikan bersama Ketua DPC GTI Buleleng,” tambahnya.
Ketua DPC GTI Buleleng, Gede Budiasa, menyatakan langkah-langkah investigasi terus dilakukan untuk mengungkap dugaan praktik mafia tanah negara secara berjemaah yang terjadi di wilayah Buleleng.
“Kami akan melengkapi bukti-bukti dan menghadirkan saksi-saksi yang mengetahui dugaan kejahatan ini. Semua upaya dilakukan untuk membantu penegak hukum mengungkap fakta,” ujar Budiasa.
Panca Dwikora juga menegaskan, dukungan GTI dalam pemberantasan korupsi dan mafia tanah sejalan dengan visi besar pemerintah.
“Ini sejalan dengan komitmen Presiden Prabowo untuk bersih-bersih. Kami di GTI akan terus mendukung pemberantasan korupsi, pencucian uang, dan mafia tanah,” tegasnya.
Laporan dari GTI ini juga ditembuskan ke Ombudsman dan KPK untuk memastikan pengawasan dan koordinasi antar lembaga.
“Kami berharap semua institusi penegak hukum dapat bekerja sama agar kasus ini diselesaikan secara transparan dan tuntas,” pungkasnya.
Dengan langkah konkret yang dilakukan GTI dan dukungan berbagai pihak, kasus mafia tanah negara di Bukit Ser diharapkan dapat segera menemukan titik terang dan menjadi peringatan keras terhadap praktik korupsi serupa.
[ Reporter : Sarjana ]