Berita Sarin Gumi Nusantara
RedaksiIndeks
News  

Bentrokan Saat Galungan di Buleleng, Polisi Amankan Pelaku

Singaraja, Balijani.id ~ Bentrokan terjadi saat Hari Raya Galungan di Buleleng yang berawal dari perselisihan di media sosial. Kejadian ini melibatkan dua pemuda, Kadek dan Krisna alias Dower, yang saling berkomentar di media sosial hingga akhirnya berujung pertemuan di Pantai Penarukan. Meskipun sempat berdamai, insiden ini memicu kericuhan lanjutan di beberapa titik lain.

Kapolsek Singaraja, Kompol Made Agus Dwi Wirawan, S.H., M.H., saat dikonfirmasi pada Kamis (26/9/2024), menjelaskan kronologi awal bentrokan tersebut.

“Bermula dari postingan dan komentar di media sosial, Kadek dan Krisna berjanji bertemu di Pantai Penarukan. Terjadi perselisihan antara keduanya, namun sudah diselesaikan di sana. Sayangnya, informasi simpang siur memicu bentrokan susulan di Simpang Banyuning,” ujarnya.

Di Simpang Banyuning, terjadi tiga insiden terpisah. “Kami menerima tiga laporan polisi terkait kejadian ini. Korban pertama, Made Sumarta Jaya, melaporkan Kadek P, Putu A, dan KS sebagai pelaku. Kasus kedua melibatkan korban Kadek Putra Yasa dengan pelaku Va dan D. Laporan ketiga berasal dari Va yang melaporkan KS, Gede A, dan OP,” tambah Kompol Agus.

Pihak kepolisian telah memeriksa 11 saksi untuk mendalami kejadian di dua lokasi tersebut. “Kami bekerja marathon untuk mengumpulkan keterangan dari saksi-saksi dan melengkapi alat bukti sesuai KUHAP,” jelasnya.

Terkait informasi penggunaan senapan gas dalam bentrokan, Kapolsek menyebut pihaknya masih menyelidiki kebenaran kabar tersebut.

“Ada informasi soal senapan gas, tapi belum bisa kami konfirmasi. Kami harap rekan-rekan media bersabar, kami akan tuntaskan penyelidikan ini,” ujarnya.

Polisi telah mengamankan para pelaku dan akan menggelar perkara untuk memastikan proses hukum berjalan sesuai aturan.

“Saat ini, para terduga pelaku masih kami amankan di Polsek, dan kasus ini akan segera kami gelar,” tutup Kapolsek.

Bentrokan ini disebut bermula dari miskomunikasi di media sosial, namun berkembang hingga menjadi kejadian fisik yang melibatkan banyak pihak.

Reporter : Sarjana

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *