Berita Sarin Gumi Nusantara
RedaksiIndeks
News  

Dr. I Nyoman Sugawa Korry Dikukuhkan Sebagai Dewan Pembina Lemtari Bali Periode 2024-2029

Buleleng, Balijani.id ~ Pengurus Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Lemtari Provinsi Bali dan Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Lemtari Kabupaten Buleleng resmi dilantik untuk Masa bhakti 2024-2029, pada Kamis, (11/07) di Wantilan Pura Sgara, Desa Kalianget, Buleleng, Bali. Acara pelantikan ini dihadiri oleh Ketua Harian DPP Lemtari Indonesia, Suhaili Husen Datuk Mudo, yang menyampaikan apresiasinya kepada pengurus Bali atas terlaksananya acara pengukuhan ini.

Acara pelantikan ini juga menandai dikukuhkannya Sugawa Korry sebagai Dewan Pembina Lemtari Provinsi Bali. Dalam sambutannya, Sugawa Korry menekankan bahwa adat di Bali adalah sebuah keharusan dan keniscayaan. Menurutnya, tidak akan pernah ada Bali seperti sekarang ini jika tidak ada adat dan budayanya. Ia menjelaskan bahwa tanggung jawab pelestarian adat dan budaya ada di desa adat, yang merupakan ujung tombak masyarakat.

“Adatlah yang menjadi ujung tombak dalam masyarakat, dan pemerintah berkewajiban melahirkan regulasi dan aturan untuk melestarikan dan mengembangkan desa adat,” ujar Sugawa Korry

Sugawa Korry juga menyebutkan bahwa peran masyarakat dan lembaga-lembaga masyarakat sangat penting dalam pelestarian adat, budaya, dan agama. Ia menekankan bahwa pelestarian ini bukan hanya tugas pemerintah, tetapi juga tugas masyarakat dan lembaga-lembaga yang dibentuk untuk tujuan tersebut, salah satunya adalah Lemtari.

“Kami bersyukur Datuk Suhaili jauh-jauh datang ke Bali bersama-sama dengan ide dan cinta akan pelestarian adat dan budaya,” tambahnya.

Sugawa berbagi pengalamannya dalam mempromosikan adat dan budaya sejak tahun 2003 melalui pelatihan-pelatihan di Buleleng. Ia menyatakan bahwa kerja sama dengan berbagai pihak, termasuk desa-desa adat dan profesor-profesor, telah menghasilkan banyak pelatihan yang membantu masyarakat memahami, menghayati, dan melaksanakan pentingnya adat dalam sebuah negara.

Mengutip Restorasi Meiji di Jepang sebagai contoh, Sugawa Korry mengingatkan bahwa kemajuan bangsa dapat dicapai dengan membuka diri terhadap ilmu pengetahuan dan pengalaman dari seluruh dunia, tanpa melupakan dan tetap melestarikan adat dan budaya yang ada.

“Untuk itulah kita harus membuka diri, mencari ilmu pengetahuan dan pengalaman seluas-luasnya di seluruh dunia, seperti yang dilakukan oleh Jepang, tanpa melupakan adat dan budaya kita,” tuturnya.

Sementara itu, Suhaili Husen menekankan pentingnya peran Lemtari dalam menegakkan adat istiadat di seluruh Nusantara.

“Adat adalah aturan dan hukum yang dapat membuat peraturan adat di negeri kita. Dengan adat, kita dapat melarang budaya luar yang masuk dan mendenda orang yang melanggar adat,” ujarnya.

Suhaili berharap agar DPW Lemtari Bali dan kabupaten/kota di provinsi Bali dapat segera menerbitkan peraturan adatnya. Ia juga mengungkapkan rencana untuk mengadakan rapat kerja nasional Lemtari di Bali tahun ini dan meminta dukungan dari Gubernur Bali, Dinas Pemberdayaan Masyarakat Adat, serta seluruh tokoh masyarakat di Bali.

Pelantikan ini menandai langkah awal bagi Lemtari Bali dalam upaya melestarikan adat istiadat dan menjaga jati diri bangsa Indonesia dari pengaruh budaya luar. Dukungan dari semua pihak diharapkan dapat mewujudkan visi dan misi Lemtari untuk mengembalikan aturan hukum adat sebagai tuan di negerinya sendiri.

Reporter : Sarjana

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *