Mangunpura, Balijani.id – Pelatihan Pemangku dilaksanakan guna meningkatkan profesionalisme pemangku dalam melayani umat Hindu dalam upacara maupun upakara dirangkai dengan upacara mesepuh dan mewinten di Griya Lingga Kusuma Sari Legian dipuput oleh Ide Pedande Yogi Nariswari, hari Sabtu 22/01/2022.
Ketua Pesraman Saraswati, Dr.Drs I Nyoman Sarjana M.Ikom dalam upacara tersebut menjelaskan Yayasan Siswa I dah Prima (SIP) berdiri tahun 2003 mengembangkan Pendidikan Usia Dini (PAUD) dan Pesraman Saraswati telah berijin dari Departemen Agama.kabuoaten Badung.
Hari ini melaksanakan kegiatan upacara pewintenan pemangku,.pewintenan Saraswati dan mejaye – jaye, diikuti 40 peserta pemangku untuk umum dan lebih menonjolkan kepada kegiatan non formal yang berasal dari berbagai daerah di Bali.
Ditambahkan,anggota Pesraman Saraswati mulai dari umur Balita uang diambil anak – anak PAUD SIP School sampai remaja dan lansia diberikan pembelajaran secara gratis begitu pula pewintenan kali ini diberikan secara gratis.
” Peserta pewintenan hanya membawa satu pejati dan canang dengan sesari se iklasnya.” tegas Mangku Nyoman Sarjana. Ditanyakan masalah pendidikan budi pekerti tidak hanya untuk yang beragama hindu saja bisa pula dari agama lain jadi sifatnya umum.
Makanya yang di yayasan Saraswati ada 2 model yaitu khusus Hindu dan kombinasi dan semua itu bertujjan membentuk karakter anak yang berbudi luhur.
Upacara Pemangku mesepuh bertujuan bermakna mempertajam kembali agar pemangku lebih cemerlang dalam melayani umat Hindu dalam melaksanakan upacara dan upakara sedang mewinten adalah bentuk penyucian diri dalam mempelajari sastra ilmu pengetahuan Saraswati saktinya dewa Brahma.
” Ilmu pengetahuan ada yanf sifatnya positif dan negatif maka dari itu lerlu tuntunan agar menuju ke arah kebaikan dan tidak salah arah ” imbuhnya. I Wayan Sunadi sebagai Penyarikan desa yang turut hadir dalam acara tersebut mengatakan kami sangat mengapresiasi kegiatan ini karena menuju kearah kesucian dalam meningkatkan kesucian diri secara spiritual menuju arah kebaikan lebih – lebih saat ini memberikan vibrasi yang luar biasa baik secara agama Hindu maupun pribadi.
” Kami berharap kepada peserta bisa meningkatkan kualitas diri dalam buana alit maupun di buana agung menuju tatanan baru kehidupan jaman Kali Yuga dengan sifat – sifat manusia yang dibawah standar ini meruoakan langkah awal yang sangat baik menuju jaman Kerta ,” jelas I Wayan Sunadi.
Sementara I Nyoman Siriana dari perwakilan PHDI Badung menjelaskan terkait pewintenan bisa dilihat dari kata pewintenan berasal dari kata Intan bermakna bagaimana kita membangkitkan cahaya dalam diri supaya cahaya tersebut bisa muncul dan bervribasi kepada orang lain
” Kalau sudah mewinten sifatnya sekala niskala didalam kesucian pasti sudah meningkat, kesucian yang tulus dari pribadi tentunya akan memberikan vibrasi kesucian positif kepada orang lain ,” ucapnya.
Hal senada diungkapkan oleh, Ni Nengah Rasmiati mewakili Kantor Kementrian Agama Kabupaten Badung menjelaskan sangat mengapresiasi acara upacara mesepuh dan mewinten kepada para pemangku dalam kaitannya meningkatkan profesionalisme para pemangku dalam melayani umat baik dalam upacara maupun upakara begitu pula dalam peningkatan budi pekerti dengan memberikan Dharma Wecana menuju kualitas diri secara rohani kearah yang lebih baik. ( 001/red )