Berita Sarin Gumi Nusantara
RedaksiIndeks

Bali & Beyon Travel Fair (BBTF) Promosi Pariwisata Terbesar di Indonesia

Mangupura, Balijani.id – Setelah menggelar tolk show, Bali & Beyon Travel Fair (BBTF)
Ke 8 tahun 2022 yang diselenggargakan di Bali International Convention Centre (BICC) Nusa Dua Bali, (15/6/2022)

Pada hari ke 2, BBTF resmi dibuka oleh Gubernur Bali yang diwakili oleh Kadis Pariwisata Provinsi Bali Tjok Bagus Pemayun, hari Kamis ( 16/6/2022 )

Tjok Bagus Pemayun dalam sambuatannya mengatakan bahwa pelaku pariwisata memang pekerja keras dan tahan banting, tidak pernah menyerah pasca pandemi Covid 19,

Dijelaskan pelaku pariwisata Bali memang pejuang tangguh, karena itu pemerintah provinsi Bali sangat mengapresiasi kepada pelaku pariwisata dan masyarakat yang sudah bersama-sama berusaha keluar dari kondisi sulit.

Pemerintah mengapresiasi kegiatan BBTF yang mengangkat tema “Balancing in Harmony”. Ini sejalan dengan konsep “Nangun Sat Kerthi Loka Bali” Pola pembanguan semesta berencana menuju Bali era baru.

BBTF adalah sebuah jalan yang tepat untuk menghidupkan kembali pariwisata di Indonesia pasca pandemi Covid 19 serta sebuah konsep promosi yang sangat relevan untuk membangkitkan pariwisata.

Ia mengajak pelaku pariwisata untuk bergandeng tangan menuju pariwisata yang maju Karena sejatinya pariwisata maju itu adalah dilahirkan dari sistem kerja sama yang kuat.

“Membangkitkan pariwisata Bali tidak bisa dilakukan sendirian, perlu ada kerja sama antara satu sama lain, BBTF ini adalah salah satu bukti kerja nyata yang tidak hanya sebatas bicara namun lebih dari itu ada kerja nyata,” tuturnya.

Sementara itu Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan Baparekraf, Riski Handayani Mustafa mengatakan setiap tahun Kemenparekraf selalu mendukung kegiatan BBTF, karena ini merupakan event promosi pariwisata sekala international, dan Bali adalah pariwisata sangat unik yang bisa mendatangkan buyer yang sangat besar dari luar negeri.

“Ini adalah pameran pariwisata terbesar bersekala internasional, fan Bali memiliki nama yang bagus, sehingga Banyak Bayer yang datang. Jadi, kami selalu mendukung finasial dan memperomosikan di dalam negeri, selanjutnya mendukung mendatangkan bayer juga tour ke Bali itu ,” ungkapnya.

Selain itu, Wisatawan lokal juga sangat berpotensi mendatangkan income yang sangat besar, karena itu promosi dalam negeri juga perlu dilakukan. Dari data wisnus masuk ke Bali mencapai angka 10 Ribu orang per hari, artinya ini angka yang tidak main-main.

” Potensi wisnus indonesia ini begitu besar dan pada saat ini sudah mulai naik lagi 10 ribuan per hari ke Bali,” terangnya.

Hadirnya BBTF ke 8 tahun 2022 yang diprakarsai oleh ASITA BALI menjadi salah satu instrument penting dalam Geliat Pariwisata Bali menuju kepulihan. BBTF ini adalah alat yang sangat ampuh untuk Promosi,

Pada acara tersebut Ketua Association of the Indonesian Tours and Travel Agencies (ASITA) Bali, Putu Winastra mengungkapkan ada sesuatu yang beda pada BBTF kali ini, pertama daris sisi tema sangat reletif dengan 2 tahun masa pandemi sehingga ” Balancing in Harmony” adalah sangat tepat dimana ke depan pariwisata Bali akan menuju ke health tourism dan yang ke 2 buyer-buyer yang datang terutama dari manca negara mereka datang kami tidak membayari ticket .

Itu artinya magnet Bali sangat luar biasa ketika Bali border sidah dibuka. Paling surprise banyak dayang dari South Afrika, Nigeria.

” Kebetulan saya menjadi ketua ASITA Bali mencoba untuk memberikan hal terbaik untuk pariwisata Bali. Kami sudah minta rekomendasi pemerintah provinsi bahwa Nigeria ada sisi positif dan memiliki potensi luar biasa untuk menggairahkan Pariwisata Bali ,” jelasnya.

Kedatangan wisatawan Nigeria memberikan persepektif berbeda sehingga ada market lakseri datang ke Bali dan ini menjadi catatan Kementrian Pariwisata dan Kemenhumkam mungkin ada sebuah tool yang diberikan khusus untuk Bali.

Terkait travel konvensional bersaing dengan online jadi ketika traveling ada sebuah seni yang bisa ditampilkan seni inilah yang akan mempunyai nilai tinggi sehingga mita bisa menyampaikan sebuah seni maka mereka akan membeli sesuai dengan hati nereka.

Tidak perlu jor-joran untuk itu travel konvensional masih diperlukan ketika mendesain packaging dengan sesuatu yang berbeda.

Itulah yang sering kami sampaikan kepada anggota kami yang berjumlah 410 dimana ASITA Bali ini adalah satu-satunya DPD ASITA dari 34 yang ada di Indonesia yang paling banyak mempunyai DPW pelaku inboard serta tidak ada pelaku lain.

Oleh karena itu segala yang inboard pasti Bali, oleh karena itulah kenapa BBTF ada di Bali yang dikribel ASITA.

” ASITA merupakan duta promosi destinasi Indonesia, untuk itu harapan kami ke depan bagaimana kolaborasi kami di private dengan goverment, saat ini sengaja mengundang dari Menlu, Kemenhumkam, holding ITDC kalau BBTF ini satu-satunya promosi pariwisata tingkat internasional yang terbesar di Indonesia saat ini ,” tegas Ketua ASITA Bali Putu Winastra
[ 003/YT ]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *