Denpasar, Balijani.id – Usai mengaku dipaksa memberikan kata sambutan sekaligus membuka Musprov XIV KNPI Provinsi Bali di Denpasar, Kamis, (27/1/2022) lalu, Kepala Bidang (Kabid) Pemuda dan Olahraga Dinas Pendidikan dan Olahraga (Disdikpora) Provinsi Bali, Made Dana Tenaya akhirnya meminta maaf dan khilaf.
Apa yang disampaikan dan terjadi dalam Munas tersebut, termasuk pernyataannya yang kontroversial dalam video yang beredar dan berbanding terbalik dengan kronologi yang dibuatnya dan diterima awak media sebelumnya.
Di hadapan Pengurus DPD KNPI Provinsi Bali, dinakhodai Nyoman Gede Antaguna dan Kepala Dinas (Kadis) Pendidikan Pemuda dan Olahraga Provinsi Bali, Boy Jayawibawa, Kabid Dana Tenaya menyampaikan permohonan maaf kekhilafan tersebut.
“Dalam kesempatan ini saya meminta maaf. Semua itu kesalahan saya murni, saya khilaf,” ujarnya lirih, usai dihadapkan dengan pengurus di kantornya, Senin (31/1/2022).
Menanggapi apa yang disampaikan Kabid Disdikpora Provinsi Bali, Nyoman Gede Antaguna atau kerap disapa Mang De, mengatakan, klarifikasi Kabid sudah konkrit dan jelas. Kabid mengakui kesalahannya, memberikan pernyataan melampaui kewenangannya selaku Kabid. Namun setelah mendengar langsung penjelasan dari Mang De dan pengurus lainnya akhirnya Kabid pun mengakui kesalahannya.
“Dan tadi juga didengar Pak Kabid diintimidasi, dipaksa dalam acara tersebut. Dan tentunya ini preseden buruk bagi pemuda, yang menempatkan seseorang dalam posisi sulit, lantas disuruh berkomentar,” sesal Mang De. Celakanya apa yang disampaikan Kabid tidak sesuai dengan apa yang sebetulnya terjadi, sambungnya.
“KNPI Bali aktif melakukan program kerja, bukan berdiam diri. Dan yang perlu digarisbawahi kita tidak pernah meminta anggaran dari pemerintah. Dalam kemandirian kita beraktifitas dan saling bahu membahu,” cetusnya.
Mang De juga menegaskan jika kepengurusannya hingga kini masih memegang SK Menkumham dan didukung 9 kabupaten/kota, bukan abal-abal seperti mereka yang melakukan Musprov.
“Pak Kabid juga akui acara tersebut sepi, tak banyak yang hadir. Panitia pun menyembunyikan daftar hadir. Tadi Kadis mengingatkan Kabid untuk lebih berhati-hati dalam menghadiri kegiatan, cek dan ricek dulu,” ujarnya, seraya mengatakan ada oknum di Bali yang berusaha memanfaatkan perpecahan di pusat demi kepentingan pribadinya.
“Itu musyawarah yang aneh. Namun sayangnya tindakan mereka inkonstitusional, jelas itu. Disdikpora agar selalu mengacu pada aspek yuridis,” tandas Mang De seraya menyatakan selanjutnya KNPI Bali akan menyurati Gubernur Bali. (002)