Berita Sarin Gumi Nusantara
RedaksiIndeks

Bupati Badung Membuka Acara Arnawarma Clipa Saraswat Bali Dengan Wawasan Budaya “Yang Diselenggarakan Oleh Organisasi Mahasiswa (ORMAWA) Keluarga Mahasiswa Hindu Dharma Universitas Dhyana Pura.”

Caption : Ni Nyoman Indrawati,S.Sn., M.Si Kepala Bidang Sejarah Dinas Kebudayaan Kabupaten Badung mewakili Bupati Badung dalam acara membuka Arnawarma Clipa Saraswati di Aula Gedung E Undira

Badung, Balijani.id – Bupati Badung yang diwakili oleh Ibu Ni Nyoman Indrawati, S.Sn.M.Si Kepala Bidang Sejarah Dinas Kebudayaan Kabupaten Badung bersama Rektor Universitas Dhyana Pura Dr. I Gusti Bagus Rai Utama, S.E.,M.M.A., M.A dan jajarannya membuka acara Armawarma Clipa Saraswati bertempat di aula gedung E Kampus Universitas Dhyana Pura.

Gong dipukul 7 kali yang bermakna bahwa kampus Universitas Dhyana Pura dalam proses penyelenggaraan pendidikan di tingkat perguruan tinggi juga mengajarkan 7 karakater yang berisikan percaya diri, integritas, keberagaman, kewirausahaan, pemimpin yang melayani, profesional dan mendunia.

Dalam sambutannya yang dibacakan oleh Ibu Indra, Bupati Badung mengajak masyarakat dan generasi muda melestarikan budaya Bali, termasuk budaya dan seni yang ada di kabupaten Badung. Sementara Rektor Universitas Dhyana Pura mendukung acara-acara yang berkaitan dengan kegiatan pelestarian budaya yang ada di Bali, sebab budaya Bali dengan kekuatan lokal genius-nya adalah modal untuk membangun manusia Bali, namun yang terpenting bisa melakukan adaptasi, inovasi agar sesuai dengan perkembangan jaman.

I Made Marlowe Makaradhwaja Bandem sebagai putra Bali serta pemburu Arsip Bali adalah anak muda yang gigih dan telah berhasil menggagas berdirinya Arsip Bali 1928. Ditemui di tengah-tengah acara, beliau yang juga adalah putra dari Prof. Made Bandem sang maestro seni mengajak semua anak muda dan masyarakat Bali bergerak bersama melihat Bali masa lalu melalui dokumentasi film yang telah diproses dengan alat digital modern. Dalam paparannya, di hadapan ratusan audien beliau menjelaskan bahwa masih ada dokumen yang sedang digarap yakni acara Eka Dasa Ludra.

Pada paparannya, beliau yang memaparkan tanpa teks disela-sela pemutaran “film bisu” tanpa suara Nampak dengan fasih menjelaskan bagaimana proses dalam melakukan repatriasi khususnya sejarah Bali dengan seni dan budayanya di tahun 1930-an. Tidak tanggung-tanggung proses repatriasi ini melibatkan seorang ilmuwan dari luar negeri yakni Dr.Edwrad Herbst yang kinerjanya dapat dikunjungi melalui tautan edwardherbst.net.

Dr. Dermawan Waruwu, M.Si selaku kepala Bagian Kemahasiswaan, Tracer Study dan Alumni juga mendukung adanya acara ini, karena dengan adanya acara pemutaran film ini dapat membuka wawasan generasi muda Bali.

Ketika salah seorang mahasiswa ditanya setelah acara berlangsung, menjelaskan bersyukur dan berterima kasih kepada kampus Universitas Dhyana Pura, karena melalui acara yang diadakan oleh KMHDI berupa pemutaran film bisa mengetahui sejarah Bali, dan bisa dijadikan sebagai salah satu inspirasi untuk berkarya pada masa kini. Ketua pelaksana acara Ida Ayu Suarantika Indra Paramitha juga mengucapkan terima kasih kepada rektorat, pihak-pihak yang terkait dan para sponsor yang telah mendukung acara Arnawarma Clipa Saraswati. Pada akhir acara juga dipentaskan antara lain tarian Joged Bumbung, dan pentas musik.

Penulis : I Nengah Rata Artaba, S.Sn, M.Sn
Dewan Pakar Seni Budaya dan
Pariwisata

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *