News  

Namanya Swakelola Kok Jadi Pelaku Open Dumping?

Denpasar, Balijani.id| Swakelola. Kata yang terdengar mulia, tapi lucunya, forum ini tidak tahu arti kata itu sendiri. Mengelola sampah kok ujung-ujungnya hanya mengangkut ke TPA Suwung?
Warga sudah susah-susah memilah sampah, membedakan organik, non-organik. Apa hasilnya? Eh malah dicampur lagi, dibuang begitu saja ke Suwung.

Hebat sekali. Swakelola macam apa ini? Atau memang sengaja menempelkan label swakelola supaya kelihatan heroik, padahal kenyataannya cuma kelompok pemain angkut sampah ke Suwung.
Lebih parah lagi, forum ini bahkan berani mengatur pemerintah seperti gubernur. Ada rencana demo, tiba-tiba batal karena Gubernur Bali mau ditemui. Apa yang dibicarakan? Meminta jalan di areal TPA Suwung diperbaiki! Serius? Seolah-olah Suwung itu milik pribadi forum, bukan fasilitas publik yang seharusnya dikelola dengan profesional. Ini bukan pengelolaan, ini kesombongan. Sudah melanggar malah atur pemerintah.

Mari kita tanya lagi, jika ini Swakelola, mana hasil pengelolaannya? Apakah forum ini benar-benar peduli lingkungan, atau hanya mengatur pemerintah, seolah punya hak veto atas fasilitas publik?

Apakah warga sadar, sampah yang mereka pisahkan akhirnya dicampur lagi dan hanya menumpuk di Suwung, tanpa satupun pengelolaan? Jika begini, apakah kita harus bilang forum ini pahlawan lingkungan atau pelaku open dumping terselubung?

Bagaimana jika kita beri nama yang lebih jujur, Forum Angkut Sampah Bali atau Forum Open Dumping Bali. Karena Swakelola ini tidak mengelola apa pun, hanya memindahkan sampah dari rumah warga ke Suwung berlagak seperti penguasa di depan publik.
Warga Bali pantas tahu, jika kelompok Swakelola tetap seperti ini, maka forum ini bukan pengelola, bukan pelopor, hanya aktor sandiwara yang menodai makna kata Swakelola itu sendiri.

[ Editor : Sarjana ]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *