News  

Rehab Sepuluh RTLH di Buleleng Dimulai, Pemerintah–TNI–Swasta Satukan Arah

Buleleng, Balijani.id| Program perbaikan rumah warga kurang mampu di Buleleng kembali bergerak. Pada Selasa (25/11) pagi, sebanyak 10 unit Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) mulai direhabilitasi dalam rangka peringatan Hari Juang TNI AD 2025. Kegiatan ini digerakkan Korem 163/Wirasatya dengan dukungan Pemprov Bali dan PT Lion Group. Warga Desa Tajun menjadi penerima manfaat pada tahap awal program ini.

Dalam sambutan yang dibacakan Kadis Perkimta Buleleng, Ni Nyoman Surattini, Bupati Buleleng menekankan bahwa kegiatan ini memberi arti penting bagi warga yang membutuhkan bantuan hunian. Sebelum menyampaikan inti pesannya, ia menegaskan bahwa kegiatan ini terwujud pada momen baik dan penuh harapan.

“Pertama-tama marilah kita menghaturkan puja pangastuti dan angayu bagia… karena pada hari yang baik ini kita dapat berkumpul bersama dalam acara peletakan batu pertama pembangunan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) di Desa Tajun,” ujarnya.

Bupati melalui sambutan itu menegaskan nilai bantuan yang diberikan PT Lion Air sebesar Rp 50 juta per rumah, serta menyampaikan apresiasi atas kepedulian perusahaan dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Ia kemudian menggarisbawahi sinergi pemerintah daerah, TNI, dan dunia usaha.

“Kami menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya atas kepedulian dan kontribusi nyata dari dunia usaha… Kolaborasi antara pemerintah daerah, unsur TNI, dan dunia usaha merupakan contoh sinergi yang sangat baik,” jelasnya.

Ia menyebut masih ada sekitar 4.914 rumah tidak layak huni yang tercatat di aplikasi Sipermata. Menurutnya, angka tersebut menunjukkan perlunya gerakan bersama karena upaya pemerintah tidak akan cukup tanpa dukungan berbagai pihak.

“Masalah RTLH tidak akan selesai apabila hanya mengandalkan anggaran pemerintah… apa yang kita lakukan saat ini bukan hanya sekadar membangun rumah, tetapi juga membangun harapan,” tegasnya.

Sementara itu, Danrem 163/Wirasatya Brigjen TNI Ida Idewa Agung Hadisaputra menegaskan bahwa rehab RTLH bukan sekadar pembangunan fisik, tetapi wujud nyata kemanunggalan TNI dengan rakyat. Sambutannya diawali dengan penegasan makna kolaborasi.

“Hari ini bukan sekadar kegiatan penyerahan bantuan, tetapi merupakan manifestasi nyata dari semangat kebersamaan, sinergi, dan gotong royong antara pemerintah daerah, pihak swasta, TNI AD, dan masyarakat,” katanya.

Ia menjelaskan bahwa program ini memberikan harapan baru bagi keluarga penerima.

“Pembangunan tersebut bukan hanya menghadirkan bangunan yang baru, namun juga memberikan harapan baru bagi keluarga penerima,” ujarnya.

Danrem juga menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah Provinsi Bali, PT Lion Group, Pemkab Buleleng, perangkat desa, prajurit TNI, dan relawan atas keterlibatan mereka. Ia menautkan kegiatan ini dengan sejarah Hari Juang TNI AD.

“Kegiatan RTLH ini memiliki arti yang lebih mendalam karena dilaksanakan dalam rangka peringatan Hari Juang TNI Angkatan Darat… nilai kemanunggalan tersebut tetap hidup, tumbuh, dan hadir dalam karya nyata,” ucapnya.

Ia menutup sambutan dengan ajakan memperkuat kepedulian dan gotong royong.

“Melalui momentum ini pula, saya mengajak seluruh jajaran prajurit TNI dan seluruh elemen masyarakat untuk terus menanamkan dan mengembangkan rasa peduli, solidaritas, dan gotong royong,” katanya.

Program rehab ini menjadi kerja awal yang membuka ruang bagi berbagai pihak untuk turut serta memperbaiki kualitas hidup warga Buleleng. Kolaborasi yang terbentuk di Desa Tajun diharapkan menjadi model kerja yang berkembang ke desa-desa lainnya.

[ Editor : Sarjana ]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *