News  

Kwarcab Buleleng Gelar Jambore, Libatkan 366 Pramuka Penggalang

Singaraja, Balijani.id| Kwartir Cabang (Kwarcab) Gerakan Pramuka Buleleng akan mengelar kegiatan Jambore Cabang (Jamcab) 2025 dengan melibatkan 366 peserta anggota Pramuka Penggalang se-Buleleng yang berasal dari 33 pangkalan pasukan penggalang yang berasal dari SMP dan SLB.

Kesiapan keterlibatan 366 peserta bersama 76 pembina pendamping terungkap usai dilaksanakan kegiatan teknikal meeting, sehingga kepastian pelaksanaan kegiatan Jambore Cabang yang merupakan kegiatan pertemuan besar Pramuka Penggalang dilaksanakan 26 – 28 September 2025 di Lapangan Umum Seririt, Desa Sulanyah, Kecamatan Seririt, Buleleng.
Ketua Kwarcab Gerakan Pramuka Buleleng, Drs. Gede Suyasa, M.Pd., menyebutkan, Jambore Cabang dilaksanakan untuk membentuk karakter remaja dengan fokus pada pembinaan spiritual, emosional, intelektual, dan fisik disamping sebagai upaya pengembangan diri.

“Peserta dilatih untuk mandiri melalui kegiatan seperti mendirikan tenda, membuat api unggun, dan kegiatan survival lainnya termasuk melakukan aktivitas keseharian seperti memasak dan juga dalam kegiatan ini peserta akan menguji ketahanan fisik mereka melalui berbagai kegiatan di luar ruangan,” ungkap Kakwarcab yang juga Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Buleleng, Selasa (23/9/2025).

Kakwarcab Suyasa mengatakan, pelaksanaan Jambore Cabang merupakan kegiatan lanjutan dari Jambore Ranting yang dilaksanakan di setiap kecamatan, sehingga dalam kegiatan Jambore Cabang juga mempersiapkan kegiatan serupa untuk di tingkat daerah atau provinsi.

“Tentunya, kegiatan Jambore Cabang yang akan digelar ini sebagai ajang seleksi untuk peserta yang akan mengikuti kegiatan Jambore Daerah sekitar bulan Desember yang akan datang,” sebut Kakwarcab.

Dalam kegiatan Jambore Cabang ke-VIII pramuka penggalang di Buleleng mengusung tema ‘Melalui Jambore Cabang, Wujudkan Pramuka yang Ceria, Cerdas dan Berkarakter menuju Indonesia Emas’ serta motto kegiatan ‘Temu, Cerdas, Gembira’ akan mampu melahirkan pemimpin masa depan sebagai generasi emas.

Dalam kegiatan yang dilakukan dalam bentuk perkemahan selama tiga hari itu dibagi dalam Kegiatan Umum dan Kegiatan Khusus. Pada kegiatan umum meliputi mental spiritual, seni budaya dan wawasan, sementara pada kegiatan khusus meliputi petualangan, wisata, iptek, keterampilan dan bakti masyarakat serta kegiatan kreativitas.

[ Editor: Sarjana ]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *