Badung, Balijani.id| Bandara I Gusti Ngurah Rai terus dibenahi setelah evaluasi pertama pada Agustus lalu. Senin (22/9/2025), Gubernur Bali Wayan Koster kembali memimpin rapat bersama otoritas bandara dan instansi terkait untuk menekankan pentingnya pelayanan yang lebih cepat, tertib, dan nyaman bagi penumpang.
Dalam rapat tersebut, Koster menekankan bahwa bandara sebagai pintu utama wisatawan ke Bali harus benar-benar mencerminkan kualitas pariwisata yang diinginkan.
“Bandara ini merupakan wajahnya Bali, wajahnya Indonesia. Untuk itu, kita ingin bandara ini bagus, pelayanannya bagus, fasilitasnya juga bagus. Kita ingin mewujudkan pariwisata yang berkualitas. Jadi kita semua harus memiliki tujuan yang sama untuk Bali,” tegasnya.
Hasil evaluasi sejak Agustus menunjukkan sejumlah perbaikan nyata ;
Pertama, toilet dibersihkan, diperbaiki, bahkan direncanakan diganti dengan standar lebih baik, serta ditambah tenaga kebersihan.
Kedua, pelayanan imigrasi kian lancar dengan waktu tunggu paspor biasa lebih cepat, sedangkan paspor elektronik maksimal hanya dua menit.
Ketiga, waktu tunggu bagasi yang sebelumnya bisa mencapai satu jam lebih, kini ditekan hingga maksimal 58 menit dengan penambahan fasilitas dan tenaga.
Keempat, proses pemeriksaan di Bea Cukai semakin singkat berkat tambahan personel dan sarana.
Kelima, penertiban agen transportasi bandara membuat penumpang lebih nyaman karena tidak lagi didekati langsung di area kedatangan.
Keenam, Angkasa Pura memperkuat sistem pelayanan mulai dari informasi, keamanan, kenyamanan, hingga penataan estetika.
Langkah konkret dari berbagai instansi juga dipaparkan dalam rapat. Kepala Otban Wilayah IV Cecep Kurniawan menyebut adanya perluasan koridor terminal, pembangunan connecting gate, perbaikan toilet, dan penerapan konsep green airport. Kepala Bea Cukai Ngurah Rai Sunaryo melaporkan jalur khusus penumpang tanpa form ECD, penambahan personel, serta optimalisasi antrean. Kepala Kantor Imigrasi Ngurah Rai, Winarko, menegaskan pemanfaatan Autogate yang memangkas waktu pemeriksaan menjadi kurang dari satu menit.
Perbaikan juga datang dari JAS Airport Services dengan tambahan personel untuk mempercepat bagasi, serta GAPURA yang menerapkan sistem early bag separation. General Manager PT Angkasa Pura Indonesia Bandara Ngurah Rai, Ahmad Syaugi Shahab, menambahkan pihaknya tengah menyiapkan pemasangan PLTS di atap terminal lantai empat sebagai bagian dari konsep ramah lingkungan.
“Selain itu, penertiban agen transportasi bandara juga sudah dilakukan agar tidak mengganggu penumpang,” ujarnya.
Koster mengapresiasi langkah yang sudah ditempuh, namun ia menegaskan semua pihak harus tetap konsisten dan berkolaborasi.
“Apa yang dilakukan saat ini merupakan komitmen bersama untuk mewujudkan pariwisata Bali yang berkualitas,” kata Koster.
Seusai rapat, ia bersama rombongan langsung meninjau layanan terminal kedatangan untuk memastikan hasil perbaikan berjalan di lapangan.
Dengan berbagai perubahan yang sudah terlihat, harapan besar kini tertuju pada konsistensi pengelolaan. Bandara Ngurah Rai diharapkan tidak sekadar menjadi pintu masuk, tetapi juga cermin pelayanan prima yang memperkuat citra Bali dan Indonesia di mata dunia.
[ Editor : Sarjana ]