Gubernur Koster dan Kepala Daerah Bali Serius Hadapi Geopolitik: Retret Pemimpin di IPDN Buka Wawasan Strategis

Gubernur Koster bahas geopolitik global dan Bali
Foto: Gubernur Koster bahas geopolitik global dan Bali dalam retret IPDN (23/06)

Jatinangor, Balijani.id ~ Udara pagi yang dingin di Jatinangor belum mampu meredam semangat para pemimpin Bali. Tepat pukul 05.30 WIB, halaman Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) di Jawa Barat dipenuhi langkah tegap dan antusias Gubernur Bali Wayan Koster, Wakil Gubernur I Nyoman Giri Prasta, serta para bupati dan wali kota se-Bali. Mereka hadir dalam Retret Kepemimpinan Gelombang II, sebuah forum nasional yang menghadirkan materi strategis dari para pakar pertahanan dan pemerintahan.

Hari kedua retret, Senin 23 Juni 2025, dimulai dengan olahraga pagi dan sarapan ringan. Agenda dilanjutkan dengan pembukaan resmi oleh Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian. Dari pagi hingga malam, peserta dibekali materi kritis, termasuk dari Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas), yang membahas pertahanan, keamanan, dan dinamika global.

Gubernur Koster mengaku sangat menantikan sesi pembekalan dari Lemhanas.

“Sangat siap (menerima materi dari Lemhanas). Itu yang kita tunggu karena itu pengetahuan buat memimpin daerah,” ujarnya kepada wartawan.

Namun bukan hanya itu yang menarik perhatian. Dalam sesi khusus tentang Geopolitik Global dan Dampaknya terhadap Pembangunan Nasional dan Daerah, Gubernur Koster tampak sangat serius menyimak. Isu-isu besar seperti ketegangan Iran-Israel dan campur tangan Amerika Serikat dibedah secara mendalam. Para kepala daerah Bali menyadari bahwa isu-isu ini bukan semata urusan negara besar tetapi juga berdampak langsung pada Bali sebagai destinasi wisata dunia.

Materi geopolitik membuka mata bahwa stabilitas dunia punya kaitan erat dengan keamanan dan kenyamanan Bali. Sedikit gejolak global bisa menurunkan minat wisatawan, memengaruhi arus investasi, dan menekan ekonomi lokal. Pemahaman ini mendorong para kepala daerah untuk memperkuat sistem keamanan, pelayanan publik, dan diversifikasi wisata berbasis budaya lokal.

Ini adalah panggilan untuk menjaga Bali agar tetap aman, menarik, dan tangguh. Geopolitik global bukan hanya soal diplomasi tingkat tinggi, tetapi juga tentang bagaimana Denpasar menjaga harmoni, Karangasem tetap terbuka, dan Buleleng tidak goyah oleh badai ketidakpastian dunia.

Retret ini bukan sekadar pelatihan, tapi ruang penyatuan semangat dan pembelajaran kepemimpinan kolektif. Di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto, para kepala daerah diperkuat pemahamannya akan pentingnya kolaborasi pusat-daerah.

“Peserta retret dari Bali kompak hadir dengan disiplin dan tertib,” ujar Gubernur Koster, menandai keseriusan Bali dalam memperkuat sinergi pemerintahan.

Retret ini menjadi tonggak penting. Ia meluruhkan ego sektoral, menguatkan solidaritas antardaerah, dan menegaskan bahwa kepemimpinan bukan hanya soal kebijakan, tapi juga soal kesiapan mental dan wawasan menghadapi dinamika dunia.

Dengan semangat belajar yang menyala sejak fajar, para pemimpin Bali membuktikan keseriusannya dalam menjawab tantangan zaman. Retret ini bukan hanya tentang hari ini, tetapi tentang masa depan Bali agar tetap lestari, tangguh, dan selalu berpihak pada rakyat, meski dunia terus berubah.

Retret Kepemimpinan Bali 2025, Gubernur Koster Geopolitik Global, IPDN Jatinangor Kepala Daerah Bali, Lemhanas dan Pertahanan Daerah, Tantangan Diplomasi Bali, Ketegangan Iran Israel, Dampak Geopolitik terhadap Wisata Bali, Kolaborasi Pusat Daerah Era Prabowo, Stabilitas Bali Investasi Pariwisata, Pemimpin Bali Retret Nasional

Reporter: Sarjana

Gubernur Bali dan Kepala Daerah Ikuti Retret Kepemimpinan IPDN Jatinangor | Bahas Dampak Geopolitik Global Terhadap Daerah | Diperkuat Materi Lemhanas dan Dukungan Presiden Prabowo Subianto | Info lengkap di balijani.id

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *