Makassar, Balijani.id | Warga di Jalan Daeng Ramang, Sudiang, Makassar, khususnya jemaah Masjid Haji Ahmad Suanna, melakukan aksi pengumpulan tanda tangan warga untuk menyatakan ketidakpuasan terhadap kinerja Ketua DKM Masjid, H. Sultan Muhiddin, SH. Aksi ini menunjukkan bahwa warga dan jemaah masjid ingin perubahan dalam kepengurusan masjid.
Pengumpulan tanda tangan ini mungkin disebabkan oleh berbagai faktor, seperti ketidakpuasan terhadap pengelolaan keuangan masjid, kegiatan keagamaan, atau pelayanan kepada jemaah. Dengan melakukan aksi ini, warga dan jemaah masjid berharap dapat melengserkan Ketua DKM Masjid dan menggantinya dengan pemimpin yang lebih baik.
Aksi ini juga menunjukkan bahwa warga dan jemaah masjid memiliki kesadaran dan kepedulian yang tinggi terhadap kegiatan dan pengelolaan masjid. Mereka ingin masjid menjadi tempat yang nyaman dan bermanfaat bagi seluruh jemaah.
Aksi pengumpulan tanda tangan warga dan jemaah Masjid Haji Ahmad Suanna bermula dari keinginan H. Sultan Muhiddin, SH untuk membentuk yayasan badan wakaf yang menaungi masjid. Namun, rencana ini mendapat penolakan dari keluarga pewaqaf dan warga sekitar karena masjid tersebut selama ini bersatu dengan Pondok Pesantren Ulul Albab.
Ust. Muhammadong, perwakilan dari keluarga pewaqaf, menyatakan keberatan karena pembentukan yayasan badan wakaf yang terpisah akan memisahkan masjid dari pesantren. Menurutnya, syarat sebuah lembaga pendidikan disebut pesantren adalah memiliki masjid, sehingga pemisahan ini dapat mengubah status pesantren.
Penolakan ini menunjukkan bahwa warga dan keluarga pewaqaf memiliki kepedulian yang tinggi terhadap keberlangsungan pesantren dan masjid, serta ingin menjaga kesatuan dan keutuhan antara keduanya.
Aiptu Mohammad Ramli, Bhabinkamtibmas dari Polsek Biringkanaya, hadir di lokasi untuk menghimbau warga agar tetap tenang dan menyelesaikan persoalan dengan kepala dingin. Dengan demikian, diharapkan konflik horizontal di antara warga dapat dicegah dan masalah dapat diselesaikan secara damai dan bijaksana.
“Saya menghimbau warga untuk menyelesaikan persoalan dengan baik melalui musyawarah dan dialog yang konstruktif, sehingga silaturahmi dan hubungan baik di antara warga tetap terjaga. Dengan demikian, diharapkan masalah dapat diselesaikan secara damai dan harmonis,” kata Aiptu Mohammad Ramli.
Editor: Daeng Khairil












