Panen Raya Padi di Desa Sangsit, Bupati Sutjidra: Pertanian adalah Prioritas Utama Pembangunan Buleleng

Bupati Buleleng I Nyoman Sutjidra bersama Danrem 163/WSA Brigjen TNI Ida I Dewa Agung Hadisaputra saat mengikuti panen raya padi varietas Ciherang di Desa Sangsit, Kecamatan Sawan, Kabupaten Buleleng.
Bupati Buleleng I Nyoman Sutjidra, didampingi Danrem 163/WSA dan Wakil Bupati, turun langsung ke sawah saat panen raya padi Ciherang di Desa Sangsit. Acara ini menjadi simbol nyata komitmen Buleleng dalam memperkuat sektor pertanian dari hulu ke hilir. (6 Mei 2025)

Buleleng, Balijani.id ~ Panen raya padi dengan varietas Padi Ciherang, di Subak Beji, Desa Sangsit, Kecamatan Sawan, berlangsung pada Selasa (6/5/2025). Danrem 163/WSA Brigjen TNI Ida I Dewa Agung Hadisaputra, Bupati Buleleng I Nyoman Sutjidra dan Wakil Bupati Buleleng Gede Supriatna mengikuti kegiatan panen raya tersebut.

Sutjidra mengatakan pertanian merupakan prioritas utama dalam pembangunan di Kabupaten Buleleng. Prioritas ini guna mengintegrasikan dan mengoptimalisasikan pembangunan pertanian dari hulu sampai hilir.

“Di hulu sebagai penyedia sarana dan prasarana produksi pertanian, di tingkat budidaya tanaman padi sehat. Kita prioritaskan yang ramah lingkungan, mudah, murah dan tetap produktivitas, kualitas hasil pertanian. Juga penerapan teknologi di tingkat hilir, penanganan pasca panen serta pemasarannya,” ujarnya.

Dalam panen raya tersebut, kata Sutjidra, gabah yang dihasilkan bisa mencapai 5 ton lebih dari setiap hektar sawahnya. Jumlah tersebut, menurutnya masih bisa dioptimalkan dengan perbaikan cara tanam padi oleh para petani di sekitar

“Informasi dari para petani ini per hektarnya itu mendapatkan 5,2 ton. Ini belum optimal, cara tanamnya ini kurang rapat. Masih bisa ditingkatkan lagi produksinya,” ujarnya.

Sutjidra menambahkan, bahwa Ia telah menginstruksikan Kepala Dinas Pertanian untuk lebih berkala turun dan menemui petani. Hal tersebut diperlukan untuk melakukan upaya kolektif meningkatkan produksi pertanian Buleleng dalam mewujudkan ketahanan pangan ke depan. Ia mengharapkan sawah-sawah yang kini ada harus dijaga dan dipertahankan untuk tidak semakin berkurang jumlahnya. Sekarang eksisting lahan persawahan sekitar 6.000 hektar dan ada potensi sekitar 2000 hektar lagi untuk dioptimalkan.

“Jangan sampai dari terjadi alih fungsi lahan dan kita tidak punya sawah dan padinya berkurang. Ini akan kita bebankan nanti kepada anak cucu kita. Harus beli beras lagi padahal Buleleng punya potensi untuk pertanian,” tegasnya.

Setelah padi varietas Ciherang ini di Panen, menurut Sutjidra akan ada bibit baru. Bibit padi semeton Bali akan coba ditanam setelah persawahan di Subak Beji, Sawan dipanen dan dibersihkan. Hasilnya akan dipantau selama 90 hari ke depannya dan setelah panen lagi.

“Berbagai upaya akan dikerjakan untuk mempercepat terwujudnya ketahanan pangan di Kabupaten Buleleng untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” tandasnya.

[ Reporter : Sarjana ]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *