Buleleng, Balijani.id ~ Penetapan pasangan calon bupati dan wakil bupati terpilih Kabupaten Buleleng periode 2025–2030 berlangsung melalui Rapat Pleno Terbuka yang digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Buleleng, Kamis (9/1/2025).
Dalam acara ini, dr. Nyoman Sutjidra resmi ditetapkan sebagai bupati terpilih. Namun, berbagai tantangan dan ekspektasi langsung menyelimuti langkah awal kepemimpinannya, terutama dalam program kerja 100 hari pertama.
Sementara Penjabat (PJ) Bupati Buleleng, Ketut Lihadnyana, menyampaikan harapannya agar semua pihak melupakan perbedaan pilihan politik demi kemajuan bersama.
“Mari kita satukan langkah untuk membangun Buleleng yang kita cintai. Bupati dan wakil bupati terpilih harus mengayomi seluruh masyarakat tanpa memandang perbedaan pilihan politik,” ujar Lihadnyana. Ia juga menekankan pentingnya stabilitas keamanan dan koordinasi yang baik selama masa transisi kepemimpinan.
Ketut Lihadnyana, yang segera mengakhiri masa tugasnya sebagai PJ Bupati, juga mengungkapkan rasa bangganya terhadap kedewasaan masyarakat Buleleng dalam berdemokrasi.
“Tahapan Pemilukada berjalan lancar, tertib, dan demokratis. Ini menunjukkan kedewasaan kita dalam berpolitik,” katanya.
Di sisi lain, dr. Nyoman Sutjidra, bupati terpilih, menekankan bahwa fokus awal kepemimpinannya adalah menyusun program kerja prioritas, termasuk penyelesaian visi dan misi dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD).
“Kami akan memanfaatkan 100 hari pertama untuk melaksanakan program prioritas di bidang pendidikan dan kesehatan,” ujar Sutjidra.
Namun, ia menghindari pernyataan soal pelibatan pasangan calon nomor urut satu dalam pemerintahan.
“Saat ini kami fokus pada penyusunan RPJMD, karena sesuai aturan, dalam waktu tiga bulan visi-misi harus tertuang dalam dokumen tersebut,” tambahnya.
Sementara itu, Ketua KPU Buleleng, Komang Dudhi Udiyana, mengungkapkan rasa syukur atas suksesnya pelaksanaan Pemilukada.
“Momentum penetapan ini menjadi tugas akhir kami dalam melaksanakan tahapan Pilkada. Proses ini berjalan dengan efisien, menghasilkan sisa anggaran hingga Rp15 miliar yang akan dikembalikan ke pemerintah daerah,” jelasnya.
Penetapan ini membuka jalan bagi dr. Nyoman Sutjidra dan wakilnya untuk memulai babak baru pemerintahan di Buleleng.
[ Reporter : Sarjana ]