Makassar, Balijani.id ~ Beberapa hari ini Mapolda Sulawesi Selatan kedatangan massa pengunjuk rasa. Mereka datang silih berganti menyampaikan orasi berisi aspirasi dan tuntutan, dengan sejumlah massa.
Meski mereka datang dengan jumlah massa yang tidak begitu besar, namun posisi Mapolda yang berada di ruas jalan utama menuju kaluar dan masuk jantung ibu kota provinsi Sulawesi Selatan, yakni Makassar, menyebabkan ruas jalan yang selalu padat itu tak urung menimbulkan kemacetan.
Kemacetan yang terjadi di tengah padatnya arus lalulintas diperparah dengan aksi Untuk rasa yang terkadang mengambil sebagian badan jalan, rawan sekali menimbulkan gesekan antara pengguna jalan dengan massa pengunjuk rasa. Maka untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan itu, personil kepolisian dari Mapolsek Biringkanaya senantiasa siap siaga mengawal para pendemo.
Seperti yang terlihat pada Kamis (26/9/2024) ruas jalan di depan Mapolda Sulsel kembali diramaikan kegiatan aksi unjuk rasa yang mengatasnamakan diri sebagai Aliansi Front Kesatuan Mahasiswa Indonesia.
Asmul, selaku jendral lapangan membawa rekan-rekannya sesama mahasiswa menggelar orasi menentang aktivitas pertambangan galian C di Kabupaten Bulukumba yang diduga illegal karena tidak mengantongi izin.
Sambil berorasi, massa menutup badan jalan Perintis Kemerdekaan dengan membentangkan spanduk berisi tuntunan, akibatnya arus lalulintas di depan Mapolda Sulsel itu mengalami perlambatan arus dan macet.
Wakapolsek Biringkanaya, Iptu Zainal Abidin, S.H yang turun memimpin pengamanan aksi, memerintahkan personilnya yang berpakaian dinas untuk melakukan pengamanan serta pengaturan arus lalin, sedangkan personil polisi yang berpakaian perman dibawah kendali Panit Opsnal, Aipda Aswir, S.H diarahkan untuk melakukan negosiasi dengan pimpinan aksi, agar bergeser masuk ke depan pintu utama Mapolda Sulsel.
Setelah massa pengunjuk rasa di bawah pimpinan Asmul itu bergeser masuk ke depan pintu utama Mapolda sulsel, arus lalulintaspun mulai kembali normal.
“Memang hampir setiap hari Mapolda didatangi pendemo, hal itu menuntut kami harus selalu siap siaga setiap saat, sebab kapan personil kami lambat bergerak, maka bisa saja terjadi gesekan antara massa aksi dan pengguna jalan yang tidak simpatik dengan adanya kegiatan aksi unjuk rasa yang menyebabkan terganggunya kelancaran lalu-lintas.”ungkap Wakapolsek Biringkanaya, Iptu Zaenal Abidin.
Lebih lanjut Wakapolsek mengapresiasi personilnya yang senantiasa bergerak cepat melakukan pengamanan dan negosiasi dengan pimpinan aksi.
“Kami memang membagi dua regu dalam setiap mengawal aksi massa, satu regu melakukan kegiatan pengaturan lalin, satu regu lagi melakukan negosiasi dengan peserta aksi, sehingga respon personil kita terbilang sigap dan cepat mengantisipasi berbagai kemungkinan yang tidak diinginkan.” lanjut Zainal Abidin.
[ Reporter : Daeng Khairil ]