Berita Sarin Gumi Nusantara
RedaksiIndeks
News  

IGK Kresna Budi Sambut Gembira, SE Gubernur Kalbar Untuk Menyehatkan Tata Niaga Ternak Babi

Buleleng ( Bali ), Balijani.id ~ Keluarnya Surat Keputusan PJ Gubernur Kalimantan Barat, Harrison dengn Surat Edaran (SE) Nomor 500.7.21 5810/DISBUNAK D/2023, tertanggal 6 Desember 2023, yang ditujukan kepada Bupati/Walikota Se Provinsi Kalimantan Barat dan Pelaku Usaha Pemasok Babi Potong.

Membuat pengusaha ternak di Provinsi Bali kembali bergairah, apalagi dalam SE tersebut memuat tentang regulasi penyaluran ternak suplai babi kembali menggunakan jalur laut.

Dan dalam SE tersebut juga memuat, Tentang Penghentian Sementara Pemasukan Babi Potong antar Provinsi melalui Mode Angkutan Darat (Kalimantan Tengah-Kalimantan Barat) dalam rangka Pengendalian Penyebaran Penyakit African Swine Fever (ASF)

Dasar pengaturan regulasi yang dikeluarkan tersebut adalah dengan memperhatikan, Pertama, Rencana pemulihan populasi ternak babi melalui pendampingan dan penguatan biosecurity pada lokasi usaha peternakan babi dalam daerah

Kedua, Upaya pengawasan yang ketat untuk lalu lintas ternak bebi dari luar Kalimantan Barat, Ketiga, adalah Mitigasi dan pencegahan penyebaran penyakit ASF ke Kalimantan Barat

Keempat, Suply-demand daging babi menunjukkan bahwa pemasukan babi potong melalui mode angkutan laut telah cukup memenuhi kebutuhan daging babi daerah.

Sehingga, Atas 4 komponen tersebut, Maka terhitung tanggal 1 Desember 2023, pemasukan babi potong hanya diperkenankan dari daerah asal langsung ke Kalimantan Barat melalui transportasi angkutan laut, dan akan dibuka kembali jika diperlukan

“Demikian Edaran ini untuk dipedomani dalam pengajuan permohonan Rekomendasi Pemasukan Babi Potong ke Kalimantan Barat,” Bunyi SE Gubernur Kalbar.

IGK Kresna Budi Selaku Ketua Komisi II DPRD Provinsi Bali dan Juga Ketua Asosiasi Pelaku Usaha Ternak Babi dan Sapi Bali, menyambut baik Surat Edaran dari PJ Gubernur Kalimantan Barat Harrison.

” Kami sangat menyambut baik keluarnya pergub dari PJ gubernur Kalimantan Barat, karena beliau faham betul bahwa situasi dan kondisi di Kalimantan Barat, sangat riskan, makanya pengiriman babi jalur darat dihentikan,” sambut Ketua Komisi II DPRD Provinsi Bali.

Pihaknya juga sangat mendukung ada solusi yang diberikan, bahwa pengiriman masih bisa dilakukan jalur laut.

” Kami juga selamat ini sangat risau dengan penurunan harga, sebab para pengusaha banyak banting harga sehingga merugikan para peternak babi,” jelasnya.

Atas fenomena yang terjadi sebagai pengusaha dan peternak babi yang mensuplai kebutuhan masyarakat di Kalimantan, IGK Kresna Budi menghimbau masyarakat Kalimantan Barat jangan risau dalam menyambut Tahun Baru Dan Hari Raya Imlek.

Dengan terbuka jalur laut, amankan pengiriman babi akan dilakukan bahwa suplai demand daging babi. Suplai pengiriman babi akan mencukupi dan harga tidak melonjak tinggi.

” Kami akan menekan laju inflasi kenaikan harga daging babi, disaat hari raya harga akan stabil dan kemampuan masyarakat akan terjangkau. Ada Gawe pileg dan pilpres ini mendorong pengusaha jangan mengambil untung yang banyak sama sama menjaga situasi kondusif,” Ucap Kresna Budi.

Dipasaran sendiri, pihaknya mengharapkan para pihak jangan mengambil untung saja tapi satu sisi ada hal yang harus diperbaiki yakni harga yang stabil.

“Harga daging babi, jangan menguntungkan satu pihak dimana harga dipasaran tetap, dan diperternakan turun, artinya ada hal yang menyebabkan siapa yang mempermainkan harga atau apakah tata niaganya yang kurang pas,” ujarnya.

Dikatakan bahwa setelah dirinya mendengar masukan dari pedagang pedagang yang sangat peduli akan hal ini bahwa penurunan harga harga yang terjadi, diternak adalah permainan yang kurang sehat diantara pengusaha jadi perlu jalur jalur distribusi seperti yang disarankan oleh pemerintah Kalimantan Barat, bahwa pasokan distribusi ternak babi adalah jalur laut.

Dan bukan tanpa alasan, bahwa SE dikeluarkan hal ini untuk Pertama, mengurangi resiko ASF kedua, memberikan kenyamanan penumpang kapal roro dan secara otomatis menghidupkan pelabuhan yang ada di buleleng.

Karena bagaimanapun, tandas kresna budi bahwa investasi yang sudah ditanamkan di Pelabuhan Celukan adalah investasi yang harus menguntungkan.

“Dan dampaknya bukan hanya bagi peternak tapi juga bagi masyarakat nusantara, jadi tadi kami sempat komunikasi dengan kepala dinas bahwa pengajuan, dan penghentian juga harus melalui jalur laut di Pelabuhan Celukan Bawang,” bebernya.

Terkait kestabilan suplai, pihaknya mengaku sudah mengajukan itu kepada para pengusaha, mereka juga menyampaikan bahwa jika harga dan tata niaga tidak diperbaiki, maka harga babi tidak cocok dan peternak tidak mau beternak otomatis para pengusaha juga merugi.

“Mereka ketakutan, jika harga tidak stabil dan mereka sangat menyambut baik SE PJ Gubernur Kalimantan Barat, jadi juga menyangkut regulasi berapa ternak yang harus dikirim,” Ucapnya.

Disisi lain, guna memperluas pangsa pasar pihaknya selaku pengusaha, mendorong j perluasan pasar agar dibuka pasar di daerah NTT, hal ini supaya pengusaha lebih bergairah.

“Bali sudah aman dari penyakit, setiap ada kesulitan pasti ada solusinya jadi di timur kita buka pasarnya, dan di barat kita lancarkan suplay dan demandnya, saya katakan kepada para pengusaha di jakarta bagaimana bisa stabil kebutuhannya 5 truk yang dikirim 8 truk, ya jelas murah kalau seandainya pengusaha teratur yang harga akan stabil,” pungkas Kresana Budi.

Harapannya, dengan regulasi akan berdampak pada tata niaga yang mengurangi persaingan yang tidak sehat, pihaknya menghimbau adanya kolaborasi para pengirim sehingga pengusaha dan pedagang dapat untung, peternak dapat untung dan masyarakat juga dapat harga yang sesuai.

[ BJ/TIM ]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *