Berita Sarin Gumi Nusantara
RedaksiIndeks
News  

Wayan Sutaya : Coba Berpikir Timbal Balik Pemerintah Jadi Kontraktor Diperlakukan Seperti Yang Menimpa Proyek MPP dan BPBD Buleleng

Manisnya Janji, Proyek Rampung Kontraktor MPP Buleleng Malah Gigit Jari

 

Denpasar, Balijani.id ~ Apa menjadi harapan CV. Tenaga Inti guna mendapatkan haknya awal Nopember ini, sepertinya kembali menelan pil pahit atas manisnya janji para pejabat berwenang.

Sebagai rekanan kontraktor yang mengerjakan proyek gedung Mall Pelayanan Publik (MPP) Buleleng, CV. Tenaga Inti dikabarkan sudah melakukan serah terima gedung kepada Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Buleleng.

Bahkan disebut-sebut, gedung itu pun sudah dipelaspas (diupacarai) namun hingga kini belum mendapatkan pembayaran sehingga kontraktor malah gigit jari.

Tak pelak perusahaan ini menjadi sesak nafas dan keuangannya pun berada di ujung tanduk lantaran menalangi hampir 70 persen dari pembangunan gedung.

“Kami hanya terima janji manis saja. Ini pemerintah Buleleng betul betul keluar dari isi kontrak. Dimana letak pemahaman pemerintah mencermati isi kontrak yang diperkuat oleh hukum dengan beberapa sangsi,” ketus Wayan Sutaya selaku Komisaris CV. Tenaga Inti kepada wartawan di Denpasar Bali, Sabtu (04/11/2023)

Wayan Sutaya menyebut, seumpama masyarakat melakukan pelanggaran aturan pasti dikejar habis-habisan. Contoh, ketika masyarakat keliru sudah kemana mana tembusannya. Tapi kalau seperti dialami CV. Tenaga Inti, tentunya masyarakat boleh untuk beranggapan negatif terhadap pejabat berwenang.

“Sampai hari ini kontrak kami dengan PUPR Buleleng belum ada diaddendum. Karena proyek anggarannya dari BKK Provinsi Bali belakangan kami ditunjukkan surat dari Sekda Provinsi Bali bahwa pemerintah provinsi dalam keadaan defisit, tapi kontrak kami tidak diaddendum,” pungkas Wayan Sutaya.

Menanggapi keluhan kontraktor yang merasa di-PHP (Pemberi Harapan Palsu, red) terkait lambannya pelunasan pembayaran gedung MPP Buleleng yang telah beres pengerjaannya dilakukan CV Tenaga Inti, Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Pendapatan Daerah (BPKPD) Kabupaten Buleleng Drs Gede Sugiartha Widiada, MSi menyatakan masih berproses.

“Tiga puluh persen (30%) sudah dibayar kemarin baru masuk amprahnya. Kami selaku leading sector yang selaku bendahara umum daerah kan baru ada proses itu. Kita baru validasi hari ini. Kita akan siap bayar, manakala itu sudah sesuai dengan ketentuan yang ada,” terang Sugiartha kepada wartawan di kantornnya Buleleng.

Terkait sisa pembayaran pascarampungnya bangunan MPP Buleleng tersebut ia menyatakan akan melakukan pengecekan kembali

“Kita cek dulu dan ketersediaan dana kita cek dulu karena kemarin sore juga baru masuk. Masih belum tahu, karena kita belum validasi. Kita belum lihat sumber dananya, manakala mungkin sumber dananya belum tersedia, kita kasih tahu dia (Sutaya),” jelasnya.

Untuk interval waktu dari SPM (Surat Perintah Membayar) ke daerah membutuhkan waktu beberapa hari hingga ke Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD). Sayangnya ia tidak berani memastikan dalam waktu dekat ada ketersediaan dana.

“SOP (Standar Operasional Prosedur) sekitar 2 hingga 3 hari. Kita lihat juga sedia atau tidak tersedia, kita sampaikan ke SKPD,” pungkas Sugiartha.

Untuk diketahui sebelumnya, Dinas PUPR Kabupaten Buleleng berjanji akan melunasi pengerjaan proyek gedung Mall Pelayanan Publik (MPP) dalam waktu dekat yang sebelumnya pembayarannya tertunda kepada CV. Tenaga Inti.

“Rapat tadi memutuskan bahwa segera dibayar tunggakan dari rekanan. Sekarang rekanan menyiapkan amprahannya dan jaminannya. Kalau sudah lengkap, langsung diproses. Pertimbangannya adalah fisik sudah bagus, makanya pimpinan langsung eksekusi, biar clear semuanya,” terang Kepala Dinas PUPR Kabupaten Buleleng, I Putu Adiptha Eka Putra kepada wartawan di Buleleng, Rabu (25/10/2023)

Ia mengatakan, terkait gedung MPP baru saja diupacarai dan selanjutnya ada tahapan tahapan soft opening dan pada bulan nopember akan diperuntukkan sebagai pasar dan pelayanan publik.

“Barusan sudah diplaspas (diupacarai) dan nanti akan ada tahapan-tahapan semacam soft opening dan rencananya nanti pada bulan November akan dipergunakan. Astungkara, mudah-mudahan bisa menjadi peruntukan pelayanan publik masyarakat Buleleng dan menjadi tempat yang unik, jadi ada pasar ada pelayanan publik,” ungkapnya.

Lebih lanjut dijelaskan, pihaknya juga telah berkordinasi dengan perizinan untuk peresmian secara formal. “Nanti kan temen-temen di perizinan juga mengurus untuk peresmian formalnya kami sama-sama support, semoga clear semuanya. Yang pertama, kami berterima kasih kepada rekanan bahwa mereka bisa bekerja dengan baik,” tutup Eka Putra.

[ BJ/TIM ]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *