Banyuwangi, Balijani.id – Tahun 2022 rupanya menjadi tahun keemasan bagi Universitas Udayana. Pasalnya atlet pencak silat Universitas Udayana berhasil menyabet 20 medali dalam ajang nasional Banyuwangi Championship 2 yang berlangsung pada 21-22 Maret 2022. Terdiri atas 8 kelas putra dan putri yang diperlombakan pada tingkat mahasiswa.
Salah satu mahasiswa yang sukses dalam ajang tersebut adalah Ilham Ramadhani atau akrab disapa Ilham. Ia merupakan mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Udayana Angkatan 2020. Meski baru tahun kedua menginjakkan kaki di Universitas Udayana, nyatanya tak menyurutkan niatnya untuk memberikan yang terbaik pada kampus ini.
Ilham berhasil meraih medali perunggu untuk kategori tanding kelas B dewasa putra yang diselenggarakan oleh Sayap Rajawali beserta IPSI Kabupaten Banyuwangi tersebut. Pencapaian yang diperolehnya pun tak luput dari semangat yang ia miliki serta dukungan dari berbagai pihak. “Sebetulnya aku ngga nyangka, tapi tetap bersyukur dapet medali perunggu untuk Ilmu Komunikasi dan untuk Universita Udayana.” tutur Ilham.
Keberhasilan yang didapatnya tentu merupakan buah hasil dari jerih payahnya selama ini. Ia menegaskan bahwa banyak tantangan yang ia alami selama masa persiapan ajang di Banyuwangi tersebut. “Tantangan yang aku alami juga banyak banget, sering cedera kaki kanan dan kiri. Terus masalah perkuliahan yang sering tabrakan dengan jadwal latihan. Meski ada surat dari Rektor Universitas Udayana, aku tetap mengusahakan untuk kuliah. Jadi, sambil menganalisa permainan lawan, sambil dengerin kuliah online juga.” katanya.
Tentu bukan perkara mudah untuk menyeimbangkan antara hobi dan kewajiban. Jatuh bangun yang ia alami juga menjadi pertanda bahwa hasil tidak akan mengkhianati usaha.
Perjuangannya selama ini pun membuahkan hasil dengan kesuksesannya menyabet medali perunggu dalam kejuaraan pencak silat tersebut.
Dengan potensi yang ia punya, diharapkan dapat kembali mengharumkan nama Universitas Udayana hingga kancah internasional. Diakhir, ia turut berpesan bahwa harus ada keseimbangan antara kewajiban dan keinginan dalam meraih sebuah cita.(003/red)