Bukit Asam, Balijani.id – Sebagai upaya melahirkan inovasi-inovasi teknologi dekarbonisasi di bidang pertambangan, khususnya batu bara, PT Bukit Asam Tbk (IDX:PTBA) meluncurkan kompetisi Bukit Asam Innovation Awards 2022 (BAIA 2022) Greenovator. Acara digelar secara hybrid pada 22 Maret 2022 di Bali United Studio, Jakarta.
Untuk pertama kalinya, Bukit Asam mengusung tema dekarbonisasi dalam kompetisi yang digelar setiap dua tahun sekali sejak tahun 2014 tersebut. Kompetisi pun dibuka bagi publik, baik dari perguruan tinggi, perusahaan rintisan, lembaga penelitian, ataupun umum.
“Kami mengundang putra-putri terbaik bangsa, inovator, peneliti, dan pencinta lingkungan untuk turut ambil bagian dalam BAIA 2022 Greenovator. Bersama tumbuhkan kreativitas dan inovasi untuk mewujudkan bumi yang lebih hijau,” ujar Direktur Bukit Asam, Arsal Ismail, dalam sambutan peluncuran BAIA 2022.
Melalui kompetisi BAIA 2022, Bukit Asam kembali menegaskan komitmen dekarbonisasi dengan mengundang kontribusi riset dan inovasi teknologi dekarbonisasi anak bangsa di bidang aktivitas pertambangan untuk mencapai target Net Zero Emission (NZE) Indonesia di 2060 atau lebih awal.
Pendaftaran kompetisi BAIA 2022 dapat dilakukan secara daring selama periode April-Agustus 2022 melalui website berikut ini: greenovator.ptba.co.id.
Komitmen Dekarbonisasi
Melihat situasi perubahan iklim yang semakin mengkhawatirkan dan seriusnya komitmen Indonesia dalam Presidensi G20 untuk memimpin negara-negara dalam memitigasi perubahan iklim dan transisi energi yang berkelanjutan, Bukit Asam turut serta mengambil peran dalam mengurangi emisi karbon global dengan menyediakan energi yang lebih ramah lingkungan.
Bukit Asam sedang memantapkan eksistensi dan transformasi untuk menjadi perusahaan energi yang ramah lingkungan melalui penambahan portofolio pembangkit listrik berbasis Energi Baru Terbarukan (EBT), pengembangan hilirisasi batu bara, dan pengembangan industri kimia dengan menyiapkan Kawasan Ekonomi Khusus di Tanjung Enim.
Tidak hanya itu, Bukit Asam juga sedang gencar menerapkan carbon management program, sebuah program integrasi yang bertujuan untuk menerapkan dekarbonisasi operasional pertambangan, khususnya pertambangan batu bara.
“Saat ini, Bukit Asam tengah melakukan berbagai usaha manajemen karbon melalui sejumlah upaya seperti reklamasi, dekarbonisasi operasional tambang, dan studi carbon capture, utilization, and storage (CCUS),” tukas Arsal.
Sedangkan dari sisi operasional pertambangan, Bukit Asam telah menjalankan 2 program berkaitan dengan dekarbonisasi, yakni: 1) Eco Mechanized Mining yang mengganti peralatan pertambangan yang menggunakan bahan bakar berbasis fosil menjadi elektrik, dan 2) E-Mining Reporting System yang memungkinkan pelaporan produksi secara real time dan daring, sehingga mampu meminimalkan pemantauan konvensional yang menggunakan bahan bakar.
Tahapan Penyelenggaraan BAIA 2022
BAIA 2022 mengundang sebanyak-banyaknya kelompok inovator dari perguruan tinggi/universitas, perusahaan rintisan (start-up), lembaga penelitian, dan umum untuk menciptakan inovasi di dalam 2 kategori berikut ini: 1) CCUS yang mencakup karya inovasi pada proses post-combustion pada aktivitas Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) dan pabrik gasifikasi, serta 2) Carbon Reduction yang mencakup karya inovasi yang berkaitan dengan metode carbon reduction pada aktivitas pertambangan batu bara.
Setelah peserta melakukan pendaftaran dan mengajukan proposal inovasi, tim dan dewan juri akan melakukan penilaian terhadap proposal inovasi yang diajukan. Peserta dengan karya inovasi terbaik yang telah ditetapkan oleh tim dan dewan juri akan diundang melakukan presentasi dan pengujian hasil inovasi di hadapan dewan juri.
Berdasarkan penilaian oleh tim dan dewan juri, pemenang kompetisi BAIA 2022 akan ditetapkan dan diberikan penghargaan, serta hasil karya inovasinya akan didaftarkan menjadi Hak Kekayaan Intelektual Bersama antara peserta dengan Bukit Asam.
“Kami mengapresiasi upaya serius dari Bukit Asam. Kompetisi ini menjadi langkah besar bagi kita semua, khususnya sektor pertambangan batu bara, dalam mengurangi emisi karbon. Semoga melalui event ini, kita mendapatkan inovator -inovator yang akan menjadi pawang karbon dalam mencapai target bersama,” ujar Arya Sinulingga selaku Staf Khusus Menteri BUMN yang turut hadir meresmikan peluncuran kompetisi BAIA 2022.(008/red)