Berita Sarin Gumi Nusantara
RedaksiIndeks
News  

Nyoman Yohanes Mantan Anak Panti Asuhan Mendapat Gelar Doktor Ministry

Jembrana, Balijani.id ~ Bagi Nyoman Yohanes (58 tahun) untuk belajar memang tidak ada batasnya, dimana dan kapan saja dan dengan siapa saja bisa belajar. Namun belajar di lembaga pendidikan formal juga penting, hingga beliau sudah mendapatkan gelar S.Th., M.Th., dan M.Pd yang membuktikan bahwa kendatipun mengalami kesulitan tekadnya untuk belajar tidak pernah berhenti.

Dilahirkan tahun 1964, setahun setelah Gunung Agung Meletus tahun 1963, bagi kebanyakan warga Karangasem termasuk di Banjar Sega, Desa Bunutan, Kecamatan Abang, tentu mengalami kesulitan, tidak terkecuali orang tua dari Nyoman Yohanes.

Yohanes kecil tumbuh cukup cerdas dan peka dengan hal-hal yang berkaitan dengan pertanian, karena orang tuanya adalah petani, akhirnya untuk bisa melanjutkan pendidikannya, ia dimasukkan ke sebuah panti asuhan di Bali Barat, tepatnya di pantia asuhan Widhya Pura, yang sudah berubah menjadi LKSA Widhya Asih di desa Blimbingsari, Melaya Jembrana.

Setelah tamat, SD dan SMP di Blimbingsari, mungkin kegemarannya dalam hal pertanian mendorong ia untuk masuk sekolah SMPP (Sekolah Menengah Pertanian Pertama), setingkat SMA di Singaraja, jurusan IPA dengan konsentrasi biologi. Setelah menamatkan sekolahnya dirinya melanjutkan kuliah di Duta Wacana Jogjakarta jurusan theologia. Semasa kuliahnya dirinya sempat melakukan kegiatan sosial yang sesungguhnya sebuah panggilan untuk berpihak pada kaum kecil yang termarginalkan di Kali Code, karena dirinya juga punya sebuah idealisme yakni berpihak pada orang-orang yang lemah dan tak berdaya, tutur Pdt. Nyoman Yohanes yang didampingi istrinya Rai Abdi Nurani dan putranya Putu Ananta.

“Dari sejak SMP saya sudah menciptakan lagu yang bertemakan religi dan lingkungan alam”, tuturnya ketika memaparkan kisah hidupnya dihadapan para undangan yang hadir memenuhi acara syukuran yang digelarnya Senin, 10 April 2023. Lanjutnya; sampai saat ini ratusan lagu umat atau rohani telah tercipta, dan berbagai jenis pelayanan sosial kemasyarakatan yang dilakukan, hingga mengantar dirinya menerima gelar Doktor Ministry oleh kampus STT IKAT Jakarta 15 Februari 2023 yang lalu.

Seorang kawannya; Pdt. I Nengah Suama, juga mengakui bahwa sosok Pdt. Nyoman Yohanes adalah sosok yang kreatif dan inovatif dalam pelayanan umat atau pengabdian kepada masyarakat, kotbah-kotbahnya kepada umat juga sangat aplikatif dan mudah dipahami, bahkan saat kuliahnya di Jogjakarta dirinya sempat mengambil pelayanan sosial di Sungai Kali Code.

Hadir pula Sekum GKPB, Dr. I Wayan Damayana, S.Th., M.Si yang turut merasa bahagia akan kesuksesan yang diraihnya.

I Made John Rony selaku Kepala Desa Blimbingsari dalam sambutannya juga memberikan ucapan terima kasih, karena telah mampu menunjukan sinergi dengan pemerintah desa Blimbingsari dalam bidang pelayanan rohani dan aktivitas berkesenian, sehingga pelayanan profesional yang dilakukannya menjadi sebuah langkah nyata untuk menunjang eksistensi dan sustainable Desa Blimbingsari sebagai Desa Wisata Rohani di Bali Barat.

[ BJ/NR ]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *