Jakarta, Balijani.id – Gunung Merapi kembali erupsi, sejak Rabu (9/3/2022) malam. Akibat peristiwa ini, ratusan warga Kalitengah Lor, Cangkringan, Sleman, Yogyakarta, mengungsi ke Balai Desa Glagaharjo.
Ketua Komunitas Siaga Merapi (KSM) Glagaharjo Rambat Wahyudi mengatakan, warga mulai mengungsi secara mandiri ke Balai Desa sekitar pukul 23.30 WIB.
Disampaikan Rambat, total warga yang mengungsi sekitar 193 orang.
“ Total 193 warga, termasuk lansia, balita, dan ibu-ibu,” kata Rambat, dikutip dari CNN Indonesia, Kamis (10/3/2022).
Sampai detik ini, ujar Rambat, warga masih memilih tinggal di Balai Desa Glagaharjo, yang memang disiapkan sebagai tempat pengungsian sejak status Merapi naik ke level siaga (level III) pada November 2020 lalu.
Ucap Rambat, warga baru akan kembali ke kediaman masing-masing jika situasi Merapi sudah mulai kondusif.
Sebelumnya, Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mengamati terjadinya peningkatan aktivitas seismik pada Gunung Merapi, Rabu (9/3) tengah malam. Rangkaian kejadian awan panas guguran kemudian muncul sepanjang periode ini.
BPPTKG mencatat 5 kali kejadian awan panas guguran pada 9 Maret tengah malam. Tepatnya, pada pukul 23.18, 23.29, 23.38, 23.44, 23.53 WIB. Kemudian, satu kali pada 10 Maret 2022, yakni pukul 00.22 WIB.
“APG (awan panas guguran) tercatat di seismogram dengan amplitudo max 75 mm dan durasi max 570 detik. Jarak luncur ±5 km ke arah tenggara. Arah angin ke barat laut,” tulis Kepala BPPTKG Hanik Humaida dalam laporannya, Kamis (10/3).
Guguran awan panas hingga sejauh 5 kilometer ini menjadi yang terjauh sejak Gunung Merapi berstatus Siaga (Level III) pada November 2020 lalu. Sebelumnya, jarak luncur awan panas paling jauh adalah 3,5 kilometer pada Agustus 2021 silam ke arah barat daya.
BPPTKG turut mencatat kejadian hujan abu yang mengguyur sejumlah wilayah. Antara lain Desa Tlogolele di Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali dan Desa Gantang, Kecamatan Sawangan, Kabupaten Magelang.
Masih di hari yang sama, BPPTKG kembali mencatat 5 kali kejadian awan panas dalam periode pengamatan berikutnya. Terjadi pada pukul 01.00, 01.22, 01.35, 01.59, 02.07 WIB.
Tercatat di seismogram dengan amplitudo maksimal 75 mm dan durasi maksimal 191 detik. Jarak luncur terjauh kurang lebih 2.000 meter ke arah tenggara.
Aktivitas Gunung Merapi terpantau mulai melandai memasuki pukul 01.30 WIB. “Pasca kejadian awan panas guguran, kegempaan didominasi oleh gempa-gempa guguran,” lanjut Hanik.
Dengan kejadian ini, BPPTKG sejauh ini masih mempertahankan status Siaga atau Level III.
Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya. Meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 kilometer. Kemudian Sungai Bedog, Krasak, dan Bebeng sejauh 7 kilometer
Pada sektor tenggara, meliputi Sungai Woro sejauh 3 kilometer dan Sungai Gendol 5 kilometer. Sedangkan lontaran vulkanik jika terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau 3 kilometer dari puncak.(001/red)
Sumber: CNN Indonesia