Mangupura, Balijani.id ~ PT Angkasa Pura Indonesia (InJourney Airports), pengelola 37 bandara di Indonesia, berkomitmen untuk turut mendukung perekonomian masyarakat.
Sebagai salah satu upaya nyata, InJourney Airports bersama PT Sarinah (InJourney Retail) berkolaborasi mempercepat pengembangan Koperasi Desa Merah Putih yang ada di 3 desa di Bali, yakni Bongkasa Pertiwi, Paguyangan dan Kutuh.
Direktur Human Capital InJourney Airports Adi Nugroho mengatakan,
“InJourney Airports sebagai pengelola Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali bersama Sarinah yang memiliki pengalaman luas di bidang kreatif, UMKM serta ritel, berkolaborasi memajukan Koperasi Desa Merah Putih di Bali melalui program InJourney Creativity House.”
“Program ini bertujuan meningkatkan kapasitas koperasi agar semakin memiliki daya saing untuk mendorong perekonomian desa. Ini menjadi upaya kami untuk memberikan nilai tambah bagi masyarakat,”
ujar Adi Nugroho.
Senada dengan Adi Nugroho, General Manager PT Angkasa Pura Indonesia Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Ahmad Syaugi Shahab menjelaskan bahwa kegiatan ini bukan sekadar pelatihan semata.
“Ini adalah langkah nyata dalam mewujudkan komitmen InJourney Group untuk turut mendukung pemberdayaan masyarakat, khususnya pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di wilayah desa-desa Bali yang kaya akan potensi lokal,”
ujarnya.
Melalui kolaborasi ini, PT Angkasa Pura Indonesia bersama PT Sarinah menyelenggarakan pelatihan intensif bertajuk InJourney Creativity House selama 2 (dua) hari bagi 40 pengurus dan anggota Koperasi Desa Merah Putih (KDMP). Melalui pelatihan ini, peserta dibekali pengetahuan tentang standardisasi produk (bahan baku, desain, finalisasi, hingga packaging), strategi pemasaran offline & online, branding produk, teknik komunikasi bisnis & storytelling produk, customer service & penanganan keluhan, serta literasi keuangan & pelaporan keuangan koperasi.
“Kami percaya melalui InJourney Creativity House, anggota Koperasi Desa Merah Putih (KDMP) mampu meningkatkan kemampuannya dalam mengelola usahanya dengan lebih profesional dan lebih baik sehingga dapat memaksimalkan potensi produk agar dapat memperluas pasar ke seluruh nusantara dan bahkan membuka akses ke pasar global. Pada akhirnya, dengan peningkatan kapabilitas pengelolaan usaha akan berdampak langsung pada pertumbuhan ekonomi desa yang inklusif dan berkelanjutan,”
ungkap Syaugi.
Dukungan InJourney Airports dan Sarinah tidak hanya sebatas pelatihan selama 2 hari saja, namun mencakup monitoring dan kurasi setiap tiga bulan sehingga diharapkan koperasi dapat mencapai target secara konsisten. Ke depannya, InJourney Airports sebagai bagian dari Holding InJourney akan menggelar program InJourney Creativity House di berbagai daerah lainnya.
Salah satu peserta kegiatan, Ni Kadek Aryastini dari Desa Bongkasa Pertiwi, menyambut positif kegiatan ini.
“Saya merasa bahagia karena dengan berbagai pelatihan yang diberikan kepada kami, menjadi tambahan motivasi kami untuk terus berkarya. Ilmu yang kami dapatkan sangat bermanfaat untuk kami terapkan di usaha kami,”
ungkapnya.
Data statistik ekonomi Bali menunjukkan pentingnya pemberdayaan desa sebagai pendorong pertumbuhan daerah.