Denpasar, Balijani.id ~ Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan Indonesia, Agus Andrianto, memberikan pernyataan tajam terkait peran strategis imigrasi di Bali dalam menjaga citra dan keamanan destinasi pariwisata unggulan Indonesia.
Dalam pesannya, Agus menyampaikan apresiasi tinggi kepada jajaran Imigrasi Bali yang telah bergerak cepat dalam menangani berbagai permasalahan yang melibatkan orang asing.
Menurutnya, Bali bukan sekadar magnet wisata yang mengejar kuantitas turis, melainkan destinasi super prioritas yang menuntut kualitas.
“Kita tidak hanya ingin mendatangkan wisatawan sebanyak-banyaknya, tapi memastikan mereka adalah good quality traveler yang menghormati hukum, budaya, dan masyarakat Indonesia,”
tegas Agus dalam upacara pengukuhan satuan tugas patroli tahun 2025 di Pelabuhan Benoa Denpasar, 05 Agustus 2025.
Ia menekankan bahwa Imigrasi memiliki peran vital sebagai garda terdepan dalam pengawasan orang asing. Fungsi ini tak hanya soal administratif, tapi juga menjaga marwah Bali sebagai pulau yang aman, tertib, dan bermartabat di mata dunia.
Agus juga menggarisbawahi pentingnya kolaborasi lintas sektor, mulai dari Kementerian Hukum dan HAM, TNI-Polri, pemerintah daerah, hingga masyarakat lokal.
“Tidak mungkin imigrasi dan pemasyarakatan bekerja sendirian. Kita butuh kekuatan kolektif semua elemen bangsa untuk memberikan edukasi dan pengawasan kepada warga negara asing, agar mereka tidak menabrak hukum dan melecehkan budaya kita,”
ujarnya.
Pesan ini datang di tengah meningkatnya kasus pelanggaran hukum dan etika yang dilakukan wisatawan asing di Bali. Agus berharap, penguatan peran imigrasi ini bisa menjadi tameng terhadap perilaku yang tidak sejalan dengan norma Indonesia.
“Bali bukan tempat untuk kebodohan budaya. Ini pulau yang punya harga diri,”
pungkasnya.
[Reporter : Maleneo Bramasta]
Info tambahan: Lihat panduan dari Direktorat Jenderal Imigrasi dan data statistik wisatawan di BPS Provinsi Bali.
