Sinergi Stakeholder Pastikan Evakuasi Endapan Minyak Berjalan Aman dan Ramah Lingkungan di Celukan Bawang

Proses evakuasi endapan minyak di Celukan Bawang
Foto: Proses awal persiapan evakuasi minyak di Pelabuhan Celukan Bawang (01/08)

evakuasi endapan minyak

Celukan Bawang, Balijani.id ~ Sinergi Stakeholder Pastikan Evakuasi Endapan Minyak Berjalan Aman dan Ramah Lingkungan di Celukan Bawang

Celukan Bawang, Buleleng, Balijani.id| 01 Agustus 2025 – Upaya evakuasi endapan minyak dari kapal FSO Cinta Natomas yang tengah bersandar di Jetty Curah Cair Pelabuhan Celukan Bawang kini memasuki tahap persiapan akhir. Proses ini menjadi hasil kolaborasi erat antar stakeholder, termasuk PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo), KSOP Kelas IV Celukan Bawang, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Buleleng, Aparat Penegak Hukum (APH), serta PT Tenang Jaya Sejahtera selaku vendor pelaksana kegiatan.

Pelindo, sebagai operator pelabuhan, menegaskan bahwa seluruh kegiatan dilakukan dengan mengedepankan prinsip keselamatan kerja dan perlindungan lingkungan (K3L).

“Kami memastikan seluruh proses dilakukan sesuai prosedur dan regulasi yang berlaku, dengan pengawasan ketat terhadap aspek keselamatan dan lingkungan. Koordinasi lintas pihak juga terus diperkuat agar kegiatan berlangsung tertib dan aman,” ujar Mochammad Imron selaku General Manager Pelindo Cabang Celukan Bawang.

Sebagai bagian dari standar operasional di lingkungan Pelindo, vendor juga di dorong oleh Pelindo secara konsisten melaksanakan safety briefing harian, mewajibkan penggunaan alat pelindung diri (APD), serta menjalankan prosedur K3L dalam setiap aktivitas. Pelaksanaan standar keselamatan ini menjadi salah satu bentuk tanggung jawab yang ditegaskan Pelindo kepada seluruh mitra kerja di wilayah operasionalnya.

Komitmen terhadap pelestarian lingkungan dibuktikan melalui langkah-langkah antisipatif dan pemantauan ilmiah secara konsisten.
Pada tanggal 17 s.d. 22 November 2024, Pertamina telah berkoordinasi dengan KSOP dan Pelindo untuk melakukan survei bawah laut. Dari hasil survei tersebut, dinyatakan bahwa tidak ditemukan adanya kebocoran dan kondisi kapal dinyatakan aman.
Hasil survey tersebut juga sejalan dengan hasil uji kualitas air laut yang dilakukan oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Buleleng pada 2 Desember 2024 mengonfirmasi bahwa kondisi seluruh wilayah perairan Pelabuhan Celukan Bawang tetap berada dalam batas normal, tanpa terdeteksi adanya pencemaran.

Kepala KSOP Kelas IV Celukan Bawang, Taufikur Rahman, menyatakan bahwa kapal saat ini berada dalam tahap penyeimbangan muatan untuk memulihkan stabilitas kapal.

“Selain menjalankan fungsi pengawasan keselamatan pelayaran, KSOP juga memiliki tanggung jawab dalam memastikan perlindungan lingkungan maritim di wilayah kerja kami. Kami telah mengingatkan pemilik kapal dan vendor agar seluruh kegiatan memenuhi ketentuan teknis yang berlaku, termasuk aspek keselamatan dan kelestarian lingkungan,” tegasnya.

PT Tenang Jaya Sejahtera selaku pelaksana teknis menyampaikan bahwa evakuasi sludge dijadwalkan pada minggu pertama bulan Agustus 2025 dan ditargetkan rampung sebelum akhir tahun 2025, sesuai dengan timeline yang telah disusun bersama seluruh pihak.

“Kami telah menyiapkan tenaga kerja bersertifikasi serta peralatan sesuai standar ISO dan SMK3. Proses evakuasi akan dilakukan dengan penuh kehati-hatian, dan hingga kini seluruh kegiatan berjalan sesuai jadwal,” ujar perwakilan perusahaan.

Tak hanya itu, sebagai hasil dari rapat koordinasi lintas stakeholder, sejak awal kegiatan juga telah dilakukan pemasangan alat penghalang terapung (oil boom) di sekitar kapal. Langkah ini merupakan bentuk komitmen bersama dalam mengedepankan prinsip kehati-hatian dan pengendalian risiko lingkungan.

DLH Kabupaten Buleleng pun turut aktif dalam pengawasan lapangan dan melakukan pelaporan secara berjenjang kepada DLH Provinsi Bali serta Pusdal LH Bali-Nusra, sebagai bagian dari transparansi dan akuntabilitas publik.

Dengan semangat kolaborasi dan komitmen terhadap keselamatan dan lingkungan, seluruh stakeholder berharap kegiatan ini dapat berjalan lancar hingga selesai. Keberhasilan evakuasi ini juga diharapkan menjadi model penerapan tata kelola lingkungan yang bertanggung jawab di kawasan pelabuhan nasional.

Pelabuhan Ramah Lingkungan | Pengawasan Aparat Penegak Hukum

evakuasi endapan minyak, sludge oil, keselamatan pelayaran, pelindo celukan bawang, KSOP Buleleng, pengelolaan pelabuhan nasional, pemantauan kualitas air laut, oil boom, K3L, pelestarian lingkungan laut
Klarifikasi Ketua DKM Masjid Haji Ahmad Suanna soal isu kepemilikan dan pengelolaan mesjid | info selengkapnya di balijani.id

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *