Denpasar, Balijani.id ~ Provinsi Bali makin mantap menapaki jalur energi hijau. Upaya menuju kemandirian energi berbasis energi bersih digenjot melalui kerja sama strategis antara Pemerintah Provinsi Bali dan PT PLN (Persero). Gubernur Bali, Wayan Koster, memimpin langsung rapat kerja bersama Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, di Ruang Kerthasaba, Jaya Sabha, Denpasar, Rabu (30/7), yang secara khusus membahas akselerasi sistem kelistrikan berkelanjutan di Bali.
Dalam pertemuan tersebut, Gubernur Koster menegaskan bahwa keberadaan energi bersih bukan hanya tuntutan masa depan, melainkan kebutuhan mendesak untuk menjaga stabilitas kelistrikan sekaligus mempertahankan citra Bali sebagai destinasi pariwisata berwawasan lingkungan.
“Terima kasih atas komitmen PLN dalam merancang sistem energi bersih jangka panjang untuk Bali. Ini penting demi masa depan lingkungan dan pariwisata kita,”
ujar Koster.
Ia juga mengapresiasi langkah PLN dalam memperkuat kebijakan transisi energi yang mengedepankan sumber terbarukan, serta pembangunan infrastruktur kelistrikan yang tangguh dan modern.
Menanggapi hal itu, Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, memaparkan potensi dan tantangan kelistrikan di Bali. Dengan kapasitas daya sebesar 1.519 MW dan beban puncak yang diperkirakan akan melewati 1.400 MW dalam waktu dekat, Darmawan menekankan pentingnya penguatan sistem kelistrikan.
Ia menegaskan bahwa PLN telah menyiapkan berbagai langkah strategis, mulai dari penguatan jaringan transmisi, pemanfaatan PLTS atap, hingga pembangunan proyek-proyek besar seperti terminal LNG Offshore (FSRU), jaringan SUTET 500 KV, dan smart PV rooftop di berbagai wilayah.
“Bali akan menjadi proyek percontohan nasional dalam pengembangan sistem energi bersih dan mandiri. PLN siap mewujudkan sistem kelistrikan Bali yang andal dan modern,”
kata Darmawan.
Salah satu langkah terobosan yang akan diterapkan adalah peluncuran Virtual Power Plant (VPP) berbasis smart grid, yang dijadwalkan mulai Agustus 2025 dengan kapasitas awal 100 MWp. Melalui sistem ini, pembangkit listrik tersebar akan dikelola secara terintegrasi, memperkuat distribusi daya di seluruh Bali dan tak lagi terpusat di selatan.
“Dengan VPP, Bali akan menjadi provinsi pertama di Indonesia yang menerapkan pembangkit virtual berbasis energi terbarukan,”
tegasnya.
Hadir dalam pertemuan tersebut jajaran eksekutif PLN, termasuk Direktur Transmisi dan Perencanaan Sistem PLN Edwin Nugraha Putra, Dirut PLN Indonesia Power Bernadus Sudarma, Dirut PLN Energi Primer Indonesia Rakhmad Dewanto, serta pejabat Pemprov Bali.
Langkah ini menegaskan keseriusan Bali dalam memperkuat fondasi energi hijau demi pembangunan berkelanjutan yang merata, tangguh, dan ramah lingkungan.
Sumber lain relevan:
– Direktorat Jenderal EBTKE – Kementerian ESDM
– PLN Resmi