Kuliah Gratis di Bali! Gubernur Koster Luncurkan Program Revolusioner

Mahasiswa penerima program kuliah gratis di Bali
Foto: Gubernur Bali luncurkan program beasiswa kuliah gratis (29/07)

Kuliah Gratis di Bali

Denpasar, Balijani.id ~ Langkah besar menuju keadilan pendidikan di Bali akhirnya dimulai. Program “Satu Keluarga Satu Sarjana” resmi diluncurkan oleh Gubernur Bali, Wayan Koster, sebagai upaya mewujudkan generasi emas Bali yang unggul, cerdas, dan berdaya saing. Program ini bukan sekadar beasiswa melainkan terobosan sistemik untuk memutus rantai kemiskinan melalui pendidikan tinggi yang sepenuhnya gratis hingga lulus.

Dalam peluncuran yang digelar di Gedung Kertha Sabha, Rumah Jabatan Gubernur Bali, Selasa (29/7), Gubernur Koster menandatangani kesepakatan bersama dengan 28 perguruan tinggi negeri dan swasta. Dukungan luar biasa dari berbagai institusi pendidikan ini dinilai sebagai tonggak sejarah gotong royong untuk mencetak SDM Bali unggul.

“Titiang menyampaikan terima kasih mendalam. Ini luar biasa, sejarah baru para pimpinan perguruan tinggi negeri dan swasta kompak bergotong royong bisa bersama-sama untuk menyiapkan SDM Bali unggul,”

ujar Gubernur Koster dalam sambutannya.

Program “Satu Keluarga Satu Sarjana” dirancang khusus untuk masyarakat kurang mampu yang belum memiliki anggota keluarga bergelar sarjana. Pada tahap awal, sebanyak 1.450 calon mahasiswa telah terakomodasi, berasal dari 28 PTN dan PTS di Bali, seperti Universitas Udayana, Undiksha, Politeknik Negeri Bali, hingga kampus swasta seperti Universitas Mahasaraswati dan STIKOM Bali.

“Untuk tahap pertama, karena waktunya memang singkat, data baru dihimpun dari seluruh perguruan tinggi. Total kuota yang diakomodir adalah 1.450 calon mahasiswa dari 28 perguruan tinggi negeri dan swasta,”

jelasnya.

Program ini sepenuhnya gratis tidak hanya biaya kuliah yang disubsidi Pemprov Bali sebesar Rp1 juta per semester, tetapi juga biaya hidup mahasiswa, termasuk kos dan makan, senilai Rp1,4 juta per bulan bagi yang kuliah di Denpasar dan Badung.

“Biasanya, biaya per semester cukup besar, namun khusus program ini hanya dikenakan Rp1 juta per mahasiswa per semester. Biaya ini ditanggung Pemprov Bali,”

tambah Koster.

Dana sebesar Rp9,7 miliar dari APBD Provinsi Bali tahun 2025 telah dialokasikan untuk menanggung kuliah dan hidup mahasiswa selama empat bulan pertama. Program ini akan berlanjut pada tahun anggaran penuh 2026, dengan keterlibatan kabupaten/kota se-Bali sesuai kemampuan fiskal masing-masing daerah.

“Sekarang baru Gianyar yang menjalankan program ini. Nanti tahun 2026 semua kabupaten/kota harus melaksanakan, apakah untuk 100 mahasiswa, 200 mahasiswa, sesuai kemampuan fiskalnya,”

jelasnya.

Untuk memastikan akuntabilitas, program akan dikoordinasikan oleh BRIDA bersama Dinas Sosial dan Dinas Pendidikan Provinsi Bali. Gubernur Koster juga membuka peluang perluasan kerja sama ke lebih banyak kampus dan bahkan lembaga pelatihan kerja (LPK), seperti yang sudah dijalankan Bupati Gianyar.

Lebih dari sekadar program beasiswa, “Satu Keluarga Satu Sarjana” adalah cetak biru transformasi sosial berbasis pendidikan di Bali. Langkah ini menegaskan bahwa pembangunan Bali tidak hanya infrastruktur, tetapi juga manusia. Karena hanya dengan SDM unggul, Bali mampu bersaing di tingkat nasional maupun global.

Baca juga program pendidikan lainnya di Kemendagri dan kebijakan fiskal daerah di bwi.go.id.

kuliah gratis di bali, satu keluarga satu sarjana, program gubernur koster, beasiswa penuh bali, pendidikan gratis bali, sdm bali unggul, universitas di bali, pemprov bali subsidi kuliah, program pendidikan bali, apbd bali 2025
Gubernur Bali luncurkan program “Satu Keluarga Satu Sarjana” untuk pendidikan gratis dan pemutusan rantai kemiskinan | info lengkap di balijani.id

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *