Krisis Murid Baru di Buleleng, 58 SD Hanya Menerima Sedikit Siswa, Dua SD Nihil Pendaftar

krisis murid baru buleleng
Foto: SD di Buleleng alami krisis murid baru (23/07)

krisis murid baru buleleng

Buleleng, Balijani.id ~ Proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) atau Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) tahun ajaran 2025/2026 di Kabupaten Buleleng mencatat sejumlah persoalan. Sejumlah sekolah terutama jenjang pendidikan sekolah dasar (SD) mengalami kelangkaan siswa yang mendaftar. Bahkan dua sekolah dinyatakan nihil pendaftar akibat tidak terisinya kuota peserta didik tahun ajaran baru.

Dari 58 SD tercatat di Kabupaten Buleleng, tiga diantaranya hanya menerima satu pendaftar dan bahkan tidak ada yang mendaftar alias nihil. Sekolah tersebut yakni SDN 1 Pengastulan, Kecamatan Seririt, SDN 4 Sambirenteng dan SDN 4 Pucaksari Kecamatan Busungbiu. Berbagai sebab kelangkaan murid itu, selain soal populasi penduduk ada juga yang disebabkan keengganan pihak orang tua akibat trauma dengan salah kelola sekolah bersangkutan.

Kepala Sekolah SDN 1 Pengastulan I Nyoman Sumanasa, S.Pd mengatakan, nihilnya pendaftar di sekolah yang ia pimpin, selain karena terdapat dua sekolah dalam satu desa dengan posisi berdekatan, terdapat isu kurang sedap yang menjadi menurunnya minat orang tua siswa mendaftar.

“Isu masa lalu salah kelola di sekolah kami yang membuat trauma orang tua siswa, faktor lain karena jumlah siswa mendaftar sedikit akibat populasi dan faktor keselamatan mengingat sekolah berada di pinggir jalan raya,”

terang Nyoman Sumanasa usai Pertemuan Pagi Ceria dalam rangka Hari Anak Nasional Kabupaten Buleleng Tahun 2025 bersama Anggota Komisi IV DPRD Kabupaten Buleleng A.A. Ketut Widia Putra dan Camat Seririt I Gusti Putu Ngurah Mastika, Rabu (23/7/2025).

Saat ini total jumlah siswa di SDN 1 Pengastulan tercatat sebanyak 40 siswa, diantaranya Kelas II 9 siswa, Kelas III 10 siswa, Kelas IV sebanyak 8 siswa, Kelas V sebanyak 5 siswa dan Kelas IV berjumlah 11 siswa.

“Kami berupaya agar minat pendaftar banyak dengan memberikan seragam pramuka gratis, namun tidak berefek. Orang tua siswa lebih memilih mendaftar di SDN Pengastulan yang lokasinya tidak jauh dari sekolah kami,”

ujarnya.

Dikonfirmasi kondisi tersebut, Plt. Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga, Dewa Made Sudiarta yang juga Kepala Dinas Perdagangan, Perindustrian dan Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, belum memberikan keterangan berkaitan dengan persoalan yang terjadi lantaran padatnya kegiatan yang dilakukan.

“Klau minta data lebih sabar ya, agak padat niki,”

tulisnya pada pesan WhatsApp kepada wartawan.

Sementara itu, Anggota Komisi IV DPRD Kabupaten Buleleng A.A. Ketut Widia Putra mengatakan, pihaknya melakukan sejumlah langkah untuk mencari penyebab kelangkaan siswa mendaftar di SDN 1 Pengastulan.

“Sebetulnya di Pengastulan ada sebanyak 15 tamatan TK yang bisa di cover namun seluruhnya mendaftar di SDN 3 dengan berbagai sebab diantaranya isu lama soal pungli dan persoalan perkembangan penduduk. Ini akan menjadi evaluasi kami,”

ucapnya.

Sedang Camat Seririt I Gusti Putu Ngurah Mastika mengaku akan melakukan pendekatan kepada orang tua siswa untuk mengarahkan pilihan sekolahnya agar dua sekolah tersebut mendapat siswa yang proporsional.

“Paling tidak ada perubahan mindset sehingga tidak lagi ada kecurigaan bahwa SDN 1 ini sudah seperti dulu lagi,”

kata Mastika.

Sementara itu, data dari Disdikpora Buleleng terdapat puluhan SD di Kabupaten Buleleng tidak memenuhi target yang ingin dicapai. Sebanyak 55 sekolah pada tingkat dasar diketahui menerima murid baru dibawah 10 orang.

Sumber: Kemendikbud, Kemendagri

krisis murid baru buleleng, pendaftaran siswa SD Buleleng, sekolah dasar kekurangan murid, masalah PPDB Buleleng, trauma wali murid SDN, data siswa SDN 1 Pengastulan, pernyataan Dinas Pendidikan Buleleng, evaluasi DPRD Buleleng, SDN sepi peminat Buleleng, populasi dan zonasi sekolah
Krisis murid baru SD di Buleleng, dua sekolah nihil pendaftar, orang tua siswa masih trauma | info selengkapnya di balijani.id

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *