Denpasar, Balijani.id ~ Suasana hangat dan penuh keakraban menyelimuti halaman Jaya Sabha, rumah jabatan Gubernur Bali, Senin malam (14/7/2025). Malam itu, Gubernur Bali Wayan Koster menjamu Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) RI Irjen Pol Marthinus Hukom beserta jajaran dalam sebuah jamuan makan malam penuh makna dan komitmen bersama.
Dalam suasana yang penuh nuansa kebangsaan dan kekeluargaan, hadir pula jajaran Forkopimda Bali, Wakapolda Brigjen Pol Komang Sandi Arsana, perwakilan Kejaksaan Tinggi Bali, Wakil Gubernur Bali I Nyoman Giri Prasta, serta Ketua DPRD Bali Dewa Made Mahayadnya (Dewa Jack).
Di tengah suasana santai namun sarat isi, Kepala BNN RI Marthinus Hukom menyampaikan apresiasi terhadap kinerja dan keteguhan Gubernur Koster dalam menjaga Bali, tidak hanya sebagai destinasi wisata, tetapi juga sebagai etalase kebudayaan Indonesia yang aman dan tertib.
“Sudah lama kami mendengar nama Bapak sebagai pimpinan daerah yang teguh menjaga Bali sebagai etalase Indonesia,”
ungkap Marthinus.
Ia juga mengakui bahwa dari paparan Gubernur Koster, hampir seluruh sektor di Bali menunjukkan kemajuan yang konsisten. Bagi Marthinus, itu adalah tanda bahwa sistem pemerintahan yang dibangun berjalan dengan terarah dan efektif.
“Beliau sangat membanggakan. Hampir semua bidang menunjukkan peningkatan. Artinya sistem yang Bapak bangun sudah berjalan baik,”
lanjutnya.
Namun di balik keberhasilan pembangunan, Gubernur Koster menaruh perhatian besar terhadap ancaman narkoba di Bali. Dalam sambutannya, ia secara tegas menyebut bahwa peredaran narkotika di Bali telah mencapai tingkat yang memerlukan penanganan luar biasa.
“Ini sudah mengkhawatirkan. Kita butuh kolaborasi antara BNN, kepolisian, kejaksaan, dan seluruh elemen masyarakat untuk menekan peredaran narkoba di Bali,”
ujar Gubernur Koster.
Koster menyoroti pentingnya pengawasan terhadap praktik-praktik tidak sehat, terutama di sektor pariwisata yang sering dimanfaatkan sebagai celah peredaran narkotika. Ia mengajak seluruh pemangku kepentingan di Bali untuk meningkatkan sinergi dalam upaya pemberantasan narkoba demi melindungi masa depan generasi muda dan citra Bali di mata dunia.
Marthinus Hukom menutup pertemuan dengan harapan bahwa kehadiran BNN di Bali bukan sekadar kunjungan formal, tapi menjadi titik awal penguatan semangat bersama dalam melawan narkoba.
“Mudah-mudahan kehadiran kami menambah daya juang masyarakat Bali untuk menciptakan perbaikan, khususnya dalam upaya pemberantasan narkotika,”
tutupnya.
Pertemuan ini bukan sekadar makan malam biasa, tetapi menjadi simbol dari tekad bersama: melindungi Bali dari bahaya narkotika dan memperkuat fondasi keamanan sosial di tengah pesatnya arus globalisasi.
Badan Narkotika Nasional
Kementerian Dalam Negeri













