Buleleng, Balijani.id ~ Pemerintah Kabupaten Buleleng terus menunjukkan komitmennya demi mewujudkan dunia pendidikan yang bersih, transparan, dan bebas dari praktik korupsi. Hal ini tampak jelas saat Inspektorat Daerah Buleleng menggelar kegiatan Sosialisasi Antikorupsi dalam Dunia Pendidikan, Kamis (13/6/2025), di Gedung Gde Manik, Singaraja.
Acara tersebut menjadi momentum penting demi terciptanya tata kelola yang akuntabel, demi masa depan bangsa. Dalam sambutannya, Bupati Buleleng, I Nyoman Sutjidra, menekankan peran penting kepala sekolah sebagai garda terdepan perbaikan.
Sutjidra menyebut kepala sekolah bukan sebatas pengurus, tapi juga teladan dan motor penggerak transparansi dan integritas di satuan pendidikannya. Hal ini demi mewujudkan pelayanan yang berkualitas dan dapat dipercaya masyarakat.
“Yang tidak etis seperti adanya pemungutan gratifikasi. Nanti akan disampaikan oleh Bapak dari kepolisian. Apa yang tidak boleh dan apa yang mesti bisa diperkenankan. Tetapi masalah penggunaan keuangan terutama untuk BOS, Bantuan Operasional Sekolah dan Pendidikan, itu harus betul-betul transparan” katanya.
Sutjidra juga meminta kepala sekolah melibatkan satuan pendidik dan tenaga kependidikan secara luas. Hal ini demi menjaga transparansi dan akuntabilitas penggunaan anggaran, sehingga dapat dimanfaatkan sepenuhnya demi mutu belajar siswa dan kepentingan sekolah secara luas.
Untuk diketahui, transparansi penggunaan dana BOS sejalan dengan prinsip anti-korupsi dalam pengelolaan keuangan publik yang digaungkan oleh KPK RI.
Melalui kegiatan ini, diharapkan terjadi perbaikan tata kelola, dan kepala sekolah mampu menjadi teladan yang dapat dipercaya demi terciptanya mutu dan integritas di dunia pendidikan Buleleng.
[Editor: Sarjana]