Tabanan, Balijani.id ~ Sungai bukan tempat sampah, pesan itu disuarakan tegas oleh Ny. Putri Suastini Koster saat memperingati World Ocean Day, Minggu (8/6). Dengan semangat yang tak tergoyahkan meski diguyur hujan, Duta Pengelolaan Sampah Berbasis Sumber (PSBS) Pelemahan Kedas (PADAS) itu turun langsung ke aliran Sungai Dauh Peken dan Delod Peken, Kabupaten Tabanan, memungut sampah bersama relawan Sungai Watch. Ini bukan sekadar aksi simbolik, tapi gerakan perubahan nyata.
Didampingi tim dari Yayasan Sungai Watch, anggota TP PKK Provinsi dan Kabupaten Tabanan, serta kader Posyandu Provinsi Bali, Ibu Putri menyusuri tepian sungai yang licin dan terjal. Mereka mengais sampah plastik dan anorganik lainnya yang tersangkut di antara pohon bambu hingga yang mengendap di dasar sungai.
Di tengah kegiatan, Ibu Putri menyampaikan pesan lugas kepada Kepala Desa Dauh Peken, I Komang Sanayasa, bahwa perubahan perilaku masyarakat adalah kunci keberhasilan pengelolaan sampah.
“Lingkungan kita rusak karena kebiasaan kita sendiri. Rumah bersih tapi sungai kotor ini paradoks yang harus segera kita ubah. Jangan biasakan membuang sampah ke sungai. Ajak warga untuk kelola sampah dari rumah,”
Lebih jauh, ia menekankan pentingnya peran pemerintah desa dalam menciptakan sistem pengelolaan sampah berbasis lokal, dengan menerapkan konsep Teba Modern dan Tong Komposter untuk menyelesaikan persoalan sampah organik di tingkat rumah tangga.
“Perubahan dimulai dari perilaku. Dari sekadar membuang menjadi mengelola. Sampah jangan dilempar ke desa lain, apalagi ke sungai. Selesaikan di tempat asalnya,” tegasnya.
Manajer Lapangan Sungai Watch, I Made Dwi Bagiasa, mengungkapkan kekaguman dan rasa bangganya terhadap kehadiran Ibu Putri dalam kegiatan tersebut. Baginya, ini adalah momentum penting dalam upaya penyelamatan lingkungan.
“Kami rutin lakukan Weekly Clean Up tiap Jumat. Tapi baru kali ini ada tokoh seperti Ibu Putri yang hadir langsung. Ini bukti bahwa krisis lingkungan sudah tak bisa ditunda lagi. Mari kita bergandengan tangan wujudkan sungai yang bersih dan bebas sampah,” ujarnya.
Turut hadir dalam aksi ini, pendiri Sungai Watch Kelly Bencheghib, Kepala Dinas PMD Dukcapil, dan Kepala Dinas Sosial P3A Provinsi Bali. Ibu Putri juga mendorong kolaborasi lintas instansi, termasuk Balai Wilayah Sungai, agar lebih aktif menjaga ekosistem sungai.
Menutup rangkaian kegiatan, Ibu Putri Koster mengunjungi TPS3R Sadu Kencana di Desa Dauh Peken – sebuah unit pengelolaan sampah terpadu yang diharapkan menjadi model desa dalam pengelolaan sampah berbasis sumber.
Lewat aksi ini, Ibu Putri tidak hanya membersihkan sungai, tapi juga menanamkan kesadaran: perubahan dimulai dari rumah, dari diri kita sendiri.
Editor: Sarjana