Denpasar, Balijani.id | Gubernur Bali Wayan Koster meninjau Bali International Hospital yang berlokasi di wilayah Sanur, Denpasar terkait kesiapan Sumber Daya Manusia (SDM) maju dan unggul dalam memberikan pelayanan kesehatan yang prima, Senin (9/6/10).
Gubernur Koster sangat mengapresiasi terkait rekrutmen SDM dari 149 tenaga medis yang ada, ada sebanyak 90 tenaga medis lokal, 51 tenaga medis Asing, dan 14 Diaspora.
Dalam tinjauan tersebut, Wayan Koster juga menyarankan agar Bali International Hospital menyediakan layanan pengobatan tradisional Bali.
“Tujuannya adalah untuk mendukung health tourism yang holistik sesuai Visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali,” kata Wayan Koster.
Sembari menambahkan, semoga keberadaan Bali International Hospital ini bisa beroperasi penuh sesuai dengan kapasitasnya. Apalagi Bali International Hospital sudah mulai beroperasi pada bulan April 2025 dengan fasilitas yang cukup bagus, tentu sangat menyambut luar biasa.
Apalagi yang dirawat di Bali International Hospital hampir 70% yang dirawat adalah orang asing. Dan yang menjadi kebanggaan lagi adalah sebagian besar dokter dan karyawannya adalah putra Bali.
“Keberadaan Bali International Hospital juga menjadi salah satu basis pengembangan pariwisata Bali,” pungkasnya
Bali International Hospital tidak hanya menjadi tonggak penting dalam transformasi pelayanan kesehatan di Bali, tetapi juga simbol kolaborasi antara ilmu pengetahuan modern dan warisan tradisional lokal. Dengan menghadirkan layanan pengobatan berbasis kearifan lokal, rumah sakit ini akan memperkaya pengalaman pasien dari dalam dan luar negeri.
Sebagai bagian dari Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sanur, rumah sakit ini dirancang untuk mendukung agenda pembangunan berkelanjutan Bali. KEK Sanur menargetkan sektor kesehatan sebagai motor baru ekonomi Bali, khususnya pascapandemi. Di dalamnya, Bali International Hospital diharapkan menjadi pusat rujukan medis bertaraf internasional.
Pemerintah Provinsi Bali juga berkomitmen menyiapkan SDM lokal melalui pelatihan dan peningkatan kompetensi berstandar global. Langkah ini sekaligus menjadi penguatan terhadap kualitas tenaga medis Bali di kancah internasional, sejalan dengan visi besar “Bali Era Baru” yang dicanangkan Gubernur Koster.
Keterlibatan Diaspora Indonesia dalam pengelolaan dan pelayanan BIH juga membuka ruang kolaborasi lebih luas di bidang riset, inovasi medis, dan diplomasi budaya. Harapannya, Bali menjadi etalase dunia untuk integrasi pelayanan medis modern dan nilai-nilai tradisional Nusantara.
Dengan tren global yang mengarah pada integrasi antara pariwisata dan kesehatan (wellness & medical tourism), kehadiran rumah sakit ini akan memberi daya ungkit strategis terhadap pemulihan ekonomi Bali sekaligus memperkuat citra daerah sebagai destinasi unggulan dunia.
[ Reporter : Redaksi BJ ]
Editor: Sarjana