Langkah Kecil, Makna Luhur: Kembang–Ipat Tunjukkan Bhakti dengan Menyediakan ART bagi Para Mantan Bupati

Bupati Jembrana Kembang dan Wabup Ipat kunjungi mantan bupati
Foto: Bupati Jembrana I Nengah Kembang dan Wabup Ipat saat bersilaturahmi dengan mantan Bupati Ida Bagus Indugosa, menunjukkan penghargaan tulus terhadap para pendahulu. (22/05)

Penghormatan kepada Mantan Bupati Jadi Simbol Kepemimpinan Berbudi

Jembrana, Balijani.id – Dalam semangat penghormatan kepada mantan bupati, Bupati Jembrana I Nengah Kembang Hartawan bersama Wakil Bupati I Gede Ngurah Patriana Krisna (Ipat) membuat gebrakan bermakna. Mereka menugaskan dua asisten rumah tangga (ART) untuk membantu kehidupan para mantan kepala daerah Jembrana.

Langkah ini bukan soal pencitraan atau besar kecilnya bantuan. Sebaliknya, ini adalah bentuk laku bhakti—penghormatan yang lahir dari ketulusan kepada para pemimpin terdahulu yang telah mendedikasikan diri bagi Gumi Mekepung.

Generasi Pemimpin yang Menghargai Jejak Pemimpin Terdahulu

Bupati Kembang menyatakan bahwa kepemimpinan sejati bukan hanya tentang pembangunan hari ini, tetapi juga tentang menghargai jasa masa lalu.

“Kami ingin hadir, bukan hanya sebagai pemimpin hari ini, tetapi juga sebagai generasi yang tahu diri dan tahu terima kasih,” ujar Bupati Kembang saat bersilaturahmi ke rumah mantan Bupati Ida Bagus Indugosa, Kamis (22/5).

Seluruh mantan bupati, mulai dari Pak Winasa hingga Pak Tamba, kini mendapat bantuan ART. Satu tenaga perempuan membantu urusan domestik. Sementara satu tenaga laki-laki bertugas menjaga pekarangan dan kebun.

Refleksi dari Kepergian Sosok Tanpa Pendamping

Inspirasi kebijakan ini muncul dari kisah pilu wafatnya almarhum mantan Bupati Ida Bagus Ardana yang menghabiskan masa tua tanpa pendamping.

“Saya tidak ingin kejadian seperti itu terulang,” tegas Bupati Kembang. “Sebelum itu terjadi, saya sudah rancang skemanya. Pemimpin masa lalu harus dijaga, bukan hanya dikenang.”

Respons Haru dan Apresiasi Para Mantan Kepala Daerah

Penerima bantuan ini menyambut baik inisiatif tersebut. Mantan Bupati Ida Bagus Indugosa menunjukkan rasa terima kasih mendalam. Sedangkan I Putu Artha menyebutnya sebagai tindakan luar biasa dari pemimpin masa kini.

“Ini luar biasa. Di tengah kesibukan membangun, pemerintah masih ingat dan merawat kami,” kata Artha, Senin (26/5).

Langkah penghormatan kepada para mantan kepala daerah ini memperkuat kepercayaan masyarakat bahwa nilai-nilai kepemimpinan seperti asah, asih, dan asuh masih hidup dalam praktik pemerintahan Jembrana.

Membangun Peradaban dari Nilai dan Rasa Hormat

Pemkab Jembrana memastikan seluruh ART yang ditugaskan dilatih sesuai standar ketenagakerjaan, sekaligus diarahkan dengan pendekatan kekeluargaan khas Bali. Hal ini selaras dengan prinsip-prinsip penghormatan kepada mantan bupati yang dijadikan fondasi kebijakan sosial tersebut.

Lebih dari sekadar program, langkah ini menjadi pengingat bahwa pemimpin hebat tidak hanya membangun infrastruktur, tetapi juga rasa kemanusiaan.

Inisiatif Kembang–Ipat ini sejalan dengan pendekatan kepemimpinan berbasis nilai. Bahkan, langkah seperti ini mulai banyak diadopsi oleh daerah lain, sebagaimana disarankan oleh Kementerian Dalam Negeri dalam pedoman pengelolaan sosial daerah.

Selain itu, beberapa daerah lain menerapkan program serupa sebagai bagian dari pengabdian kepada mantan pejabat, yang meningkatkan nilai sosial dan budaya pemerintahan seperti dijelaskan dalam dokumen Bappenas.

Dengan demikian, penghormatan kepada mantan bupati bukan hanya langkah kecil. Ia adalah wujud besar dari kepemimpinan yang mengenang, menjaga, dan menghormati jejak pengabdian.

 

[Editor: Ida bagus Wisnu Suputra]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *