Buleleng, Balijani.id – Seratus hari sudah berlalu sejak duet kepemimpinan Sutjidra – dan Supriyatna memegang kendali Kabupaten Buleleng. Pertanyaannya, apa saja yang sudah dikerjakan? Yuk, simak deretan capaian yang bikin masyarakat mangut-mangut dan para haters mingkem.
Kesenian Buleleng Bangkit Lagi
Buleleng memang bukan sekadar nama. Ia adalah jiwa. Jiwa yang hidup dalam tarian, gamelan, dan warisan leluhur. Di bawah komando Sutjidra – Supriatna, kesenian legendaris asal Buleleng kembali mendapat panggungnya. Tidak dibiarkan redup, tidak dibiarkan punah. Karena budaya adalah roh Buleleng, dan roh itu kini kembali menyala.
Ambulan Jenazah Gratis, Pemerintah Hadir Tanpa Pamrih
Tak semua bisa berkata, tapi aksi nyata yang bicara. Selama dua bulan terakhir, 71 layanan ambulan jenazah dan penitipan jenazah telah diberikan gratis. Pemerintah hadir bukan hanya untuk yang hidup, tapi juga mengantar yang telah tiada dengan layak. Ini bukan janji, ini bukti.
Stimulus Pajak untuk Petani: Biar Semangat Bertani Makin Membara
Petani adalah nadi kehidupan. Maka 26.282 nomor objek pajak (NOP) di lahan LP2B kini mendapat insentif pemotongan hingga 90%. Sebuah langkah konkret agar petani tetap semangat, lahan tetap subur, dan masa depan pangan tetap aman. Bukan hanya slogan, tapi aksi yang menyentuh akar rumput.
Seragam Gratis untuk 5.300 Siswa: Sekolah Tanpa Beban
Buleleng tidak membiarkan pendidikan jadi beban. Sebanyak 5.300 siswa dari keluarga kurang mampu — dari tingkat TK, SD hingga SMP — telah mendapat seragam gratis. Program ini dianggarkan dan didistribusikan menjelang tahun ajaran baru. Sekolah jalan terus, senyum anak-anak pun makin cerah.
Pedagang Mobil Pasar Ayat Kini Punya Tempat Khusus
Pasar Ayat Singaraja makin rapi, makin nyaman. Para pedagang mobil kini tertata di tempat khusus. Tidak ada lagi jualan yang serampangan. Pasar jadi enak dipandang, pembeli pun betah berlama-lama. Rakyat kecil tertata, rejeki pun mengalir tanpa hambatan.
Penataan Kota Singaraja: Lampu Hias dan Tugu Singa Jadi Ikon Baru
Singaraja bukan kota biasa. Ia adalah wajah dari Buleleng yang paten. Maka, wajah itu kini dipercantik. Dari lampu-lampu hias di Jalan Udayana hingga revitalisasi Tugu Singa, semua ditata penuh estetika. Ini bukan sekadar pembangunan fisik, tapi simbol dari semangat baru.
“Takkan Terhentikan Kami untuk Buleleng”
Begitulah semangat yang digaungkan Bupati Sutjidra dan Wakil Bupati Supriatna. Seratus hari bukan waktu yang panjang, tapi cukup untuk menyalakan api perubahan. Menuju Buleleng Paten. Menuju Buleleng Era Baru.
[ Editor : Sarjana BJ ]