Buleleng, Balijani.id ~ Ibu Luh Eka TMMD Depeha menjadi simbol ketulusan warga dalam mendukung pembangunan desa oleh TNI. Di tengah geliat pembangunan infrastruktur desa melalui program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-124 Kodim 1609/Buleleng, hadir sosok inspiratif yang menyentuh hati banyak orang. Dialah Ibu Luh Eka, warga Banjar Dinas Seganti, Desa Depeha, Kecamatan Kubutambahan, Kabupaten Buleleng.
Meski kesehariannya bekerja sebagai buruh serabutan dan hidup dalam keterbatasan, Ibu Luh Eka menunjukkan arti sebenarnya dari gotong royong dan kepedulian. Dengan penuh keikhlasan, ia menyuguhkan ubi dan labu rebus—hasil panen dari kebunnya sendiri—kepada para prajurit TNI yang tengah membeton jalan desa.
“Saya hanya bisa bantu sebisanya. Mereka sudah bekerja untuk desa kami, saya merasa tergerak untuk memberi, walau hanya ubi dan labu dari kebun kecil saya,” ungkap Ibu Luh Eka sambil tersenyum.
Aksi sederhana namun penuh makna ini menjadi cerminan kuatnya hubungan antara TNI dan rakyat. Kehadiran prajurit bukan hanya untuk membangun infrastruktur, tapi juga menumbuhkan rasa kebersamaan yang mendalam di tengah masyarakat.
Warga sekitar pun mengapresiasi aksi Ibu Luh Eka. “Apa yang beliau lakukan kecil di mata kita, tapi besar nilainya. Ini memperkuat semangat gotong royong,” ujar Kadus Seganti, Ketut Suradnya.
Dukungan seperti ini membuktikan bahwa TMMD bukan sekadar proyek fisik, melainkan juga membangun nilai dan semangat sosial masyarakat desa. Bahkan, pihak TNI menyatakan bahwa peran serta masyarakat sangat penting dalam suksesnya program pembangunan berkelanjutan.
Kisah ini mengingatkan kita bahwa dalam pembangunan desa, bukan hanya alat berat dan semen yang jadi kekuatan utama, tapi juga hati yang tulus dari rakyat kecil yang tak pernah berhenti memberi.
Program TMMD pun terus mendorong keterlibatan warga untuk menjaga dan merawat hasil pembangunan demi kemajuan bersama.
[Editor: Sarjana]