Denpasar, Balijani.id ~ Di tengah padatnya agenda pemerintahan, Gubernur Bali Wayan Koster dijadwalkan membuka Konferensi Provinsi (Konferprov) Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Provinsi Bali pada Jumat, 30 Mei 2025. Kehadiran langsung orang nomor satu di Bali dalam momen penting ini bukan sekadar formalitas, tapi sinyal kuat bahwa Wayan Koster memahami posisi strategis pers dalam membentuk peradaban dan menjaga demokrasi tetap sehat.
Plt Ketua PWI Bali, I Wayan Dira Arsana, mengungkapkan bahwa hampir seluruh persiapan Konferprov telah rampung.
“Kami sangat berterima kasih, di tengah kesibukan beliau (Gubernur Koster, red) masih menyempatkan diri hadir. Ini bentuk penghormatan pada profesi wartawan dan komitmen terhadap ekosistem pers yang sehat,” tegas Dira, yang juga menjabat sebagai Pemimpin Redaksi Bali Post di Denpasar, Minggu (18/05)
Konferprov yang akan digelar di Gedung PWI Bali, Jalan Gatot Subroto, Denpasar, bukan hanya ajang pergantian kepengurusan. Sesuai Peraturan Dasar dan Rumah Tangga PWI, forum ini menjadi momen strategis untuk menilai kinerja pengurus sebelumnya, menyusun program kerja ke depan, dan memilih ketua baru PWI Bali periode 2025–2030.
Ketua Panitia Konferprov, Arief Wibisono, menekankan pentingnya konferensi ini sebagai penentu arah masa depan PWI Bali di tengah gempuran disrupsi digital.
“Ini bukan sekadar memilih ketua. Ini tentang menjaga relevansi organisasi, memperkuat kualitas advokasi wartawan, serta meningkatkan profesionalisme insan pers Bali,” ujarnya tajam.
Peserta Konferprov terdiri dari Anggota Biasa dengan kartu keanggotaan aktif, sementara peninjau terdiri dari Anggota Muda, Luar Biasa, dan Kehormatan. Namun, hanya peserta yang berhak memilih dan dipilih.
Kehadiran Gubernur Koster dalam forum penting ini jelas bukan basa-basi. Di saat banyak pemimpin menghindari ruang kritis yang diisi para jurnalis, Koster justru hadir membuka ruang dialog. Ini seakan menegaskan, kekuasaan tanpa kritik adalah kesesatan, dan pers yang merdeka adalah benteng terakhir akal sehat publik.
Jika Konferprov ini sukses menjadi titik balik penguatan pers di Bali, sejarah akan mencatat bahwa Wayan Koster ada di garis depan bersama para jurnalis, bukan di menara gading kekuasaan yang anti kritik.
[ Editor : Sarjana ]