Bangli, Balijani.id ~ Gubernur Bali Wayan Koster kembali menunjukkan kelasnya sebagai pemimpin sejati. Bertepatan dengan HUT ke-821 Bangli pada 10 Mei 2025, ia turun langsung menyerahkan bantuan sosial senilai Rp 326 juta kepada warga korban bencana alam. Tak sekadar seremonial, bantuan ini mencerminkan kehadiran nyata negara melalui tangan seorang gubernur yang berpihak pada masyarakat.
Tak banyak bicara, langsung kerja. Itulah gaya kepemimpinan Koster yang semakin hari semakin diapresiasi. Penyerahan simbolis dilakukan bersama Bupati Bangli Sang Nyoman Sedana Arta, dengan rincian bantuan menyasar berbagai sektor seperti rumah rusak, pura terdampak, fasilitas banjar, hingga kelompok subak. Ini bukan sekadar angka, tapi harapan yang ditanam kembali di tanah yang pernah diguncang duka.
“Bencana memang tak bisa direncanakan, tapi kepedulian harus jadi refleks,” tegas Koster. Kalimat sederhana, namun menyentuh, mengingatkan bahwa empati tidak bisa ditunda-tunda, apalagi dijadikan panggung politik semata.
Warga pun menyambut dengan penuh haru. Tangan yang dijabat bukan hanya simbol protokoler, melainkan sentuhan solidaritas seorang pemimpin yang hadir bukan hanya saat pesta, tapi juga saat luka.
Dari Pura Tamansari yang menerima Rp 27 juta, hingga Subak Abian Nyah-Nyah yang menerima Rp 55 juta, semua mendapatkan perhatian yang proporsional tanpa diskriminasi, tanpa janji kosong.
Langkah ini membungkam kritik yang mengatakan Koster hanya fokus pada proyek besar. Justru inilah esensinya, memadukan program strategis dengan respons kemanusiaan yang cepat dan menyentuh langsung ke bawah.
Karena bagi Koster, Bali bukan hanya destinasi, tapi rumah yang harus dijaga bersama. Dan rumah itu sedang ia rawat dengan hati, dan terobosan visionernya.
[ Reporter : Sarjana ]
