Denpasar, Balijani.id ~ Gubernur Bali Wayan Koster berencana memberikan insentif bagi Nyoman dan Ketut, yang identik dengan penamaan untuk anak ketiga dan keempat dalam tradisi masyarakat Bali.
Koster menjelaskan, kebijakan ini bertujuan mendorong penerapan program Keluarga Berencana (KB) empat anak bagi masyarakat Bali.
Ia menyoroti bahwa pertumbuhan penduduk di Bali saat ini hanya 0,66 persen per tahun, lebih rendah dibandingkan rata-rata nasional yang mencapai 1,04 persen.
Sementara itu, jumlah penduduk Bali tercatat sekitar 4,4 juta jiwa atau 1,6 persen dari total populasi Indonesia.
“Ini juga perlu menjadi perhatian kita bersama, termasuk tergerusnya budaya Bali nama Nyoman dan Ketut hampir punah di Bali,” ujarnya dalam Rapat Paripurna ke-9 DPRD Bali, Selasa (4/3/2025).
“Harus kita jaga ini, kalau tidak Nyoman dan Ketut hanya tinggal di museum,” sambungnya.
Ia menambahkan, insentif tersebut nantinya akan dialokasikan untuk berbagai kebutuhan, termasuk pendidikan dan kesehatan.
“Nanti bentuknya bermacam-macam, ada untuk pendidikan dan kesehatan. Tenang saja, sedang kami rumuskan,” katanya.
[ Editor : Sarjana ]