Buleleng, Balijani.id ~ Pada debat kedua pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Buleleng, pasangan nomor urut 1, Dr. I Nyoman Sugawa Korry dan Dr. Gede Suardana, menutup sesi closing statement dengan pernyataan penuh semangat. Mereka menyerukan perubahan di Buleleng dan menyampaikan harapan besar kepada masyarakat untuk bersatu mewujudkan visi mereka.
I Nyoman Sugawa Korry membuka pernyataannya dengan pesan kuat,
“Kesempatan tidak akan datang dua kali. Kemenangan Prabowo-Gibran di Buleleng adalah momen yang tercipta untuk memperkuat Buleleng dalam sejarah perpolitikan kita.”
Ia menekankan pentingnya momentum ini bagi perubahan yang telah lama dinantikan masyarakat.
Sugawa bahkan menyinggung berbagai tokoh sejarah, dari Presiden Soekarno hingga Pak Harto, yang menghadapi tantangan besar dalam kepemimpinan mereka. Menurutnya, setiap pemimpin pernah melalui masa sulit, begitu pula dengan rakyat Buleleng yang menginginkan perubahan.
“Perubahan bukan hanya keinginan, tapi juga sebuah kebenaran,” tambahnya.
Ia juga mengilustrasikan semangat perubahan ini dengan kisah Arjuna yang pada awalnya ragu untuk maju ke medan tempur karena menghadapi saudara-saudaranya. Namun, ketika mendapat pencerahan dari Krisna, Arjuna mantap memilih jalan kebenaran. Sugawa mengatakan,
“Seperti Arjuna, masyarakat Buleleng harus berani menempuh jalan kebenaran demi perubahan nyata yang akan datang pada 27 November 2024.”
Sugawa menutup pesannya dengan seruan tegas, “Ingat, sampaikan kepada semua sanak saudara dan sahabat, bahwa tanggal 27 November adalah momen perubahan. Jangan ragu, mari coblos nomor urut 1, Sugawa-Suardana. Ini saatnya Buleleng bangkit!”
Kampanye Sugawa-Suardana ini telah menarik perhatian masyarakat luas dengan tekadnya dalam membawa perubahan dan ada harapan bagi Buleleng di masa depan.
[ Reporter : Sarjana ]